Hidayatullah.com–Rusia telah memberikan pemberitahuan resmi kepada 60 diplomat Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan negara itu pada 5 April sebagai tanggapan terhadap pengusiran 60 diplomat Negeri ‘Beruang Merah’ sebelumnya pada minggu ini.
Rusia juga mencabut izin konsulat AS di St Petersburg – yang berarti konsulat harus ditutup – dan mengirim nota protes pada Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Huntsman, menyebut pengusiran itu merupakan tindakan diplomatik “yang memalukan dan tidak beralasan” terhadap Rusia.
Dengan cepat AS merespon hal itu. Dalam sebuah konferensi pers di Washington, DC, juru bicara Heather Nauert mengatakan tindakan Rusia menunjukkan mereka “tidak tertarik melakukan dialog”.
“Tidak ada pembenaran terhadap tanggapan Rusia. Langkah kami murni dimotivasi oleh serangan pada Inggris – serangan pada warga negara Inggris dan anak perempuannya,” Nauert mengatakan.
Pada Senin dan Selasa, 24 negara Eropa – serta AS, Kanada dan Australia – mengusir lebih dari 120 diplomat Rusia untuk menujukkan solidaritas dengan Inggris setelah percobaan pembunuhan terhadap mantan mata-mata Rusia di kota Salsibury, diduga menggunakan racun syaraf.
NATO juga mengumumkan tujuh diplomat yang bekerja untuk misi Rusia di kantornya akan diusir.
Minggu lalu, London mengusir 23 diplomat Rusia dan Moskow menanggapi dengan cara yang sama.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa dia memiliki bukti keterlibatan Rusia dalam peracunan mantan agen intelejen Rusia Sergei Skripal dan anak perempuannya Yulia.
Kondisi kesehatan Yulia semakin membaik dan tidak lagi berada dalam kondisi kritis, dokter mengatakan pada Kamis. Sergei masih berada dalam kondisi kritis tetapi dalam kondisi yang stabil.*/Nashirul Haq AR