Hidayatullah.com—Otoritas Kuwait mengumumkan bahwa mereka akan merekrut pembantu rumah tangga dari Ethiopia guna mengatasi “defisit” setelah warga Filipina dilarang pemerintahnya bekerja di sana.
Jenderal Talal Al-Maarifi, kepala urusan penduduk, mengatakan kepada AFP negaranya akan membuka rekruitmen pekerja asal Ethiopia untuk mengatasi kekurangan PRT dan memangkas biaya.
Filipina melarang warganya bekerja di Kuwait menyusul kasus pembunuhan Joanna Demafelis, 29, yang menghilang pada Desember 2016. Mayatnya kemudian ditemukan di dalam lemari pendingin di sebuah rumah yang ditinggalkan majikannya pasangan suami-istri asal Libanon-Suriah. Baca berita sebelumnya: Pasangan Libanon-Suriah Pembunuh PRT Filipina Dihukum Mati di Kuwait
Pekan lalu, Ethiopia mengakhiri larangan serupa yang diberlakukan selama lima tahun akibat banyaknya laporan masuk perihal penganiayaan dan kondisi tempat kerja yang mengenaskan.
Tahun lalu, polisi di Kuwait menangkap seorang wanita karena merekam dengan kamera videonya saat-saat PRT asal Ethiopia jatuh dari lantai ketujuh tanpa berusaha menolongnya.
Maarifi mengatakan saat ini terdapat lebih dari 15.000 orang Ethiopia yang tinggal dan bekerja di Kuwait.*