Hidayatullah.com—Presiden Rumania turun tangan dalam perselisihan perihal pemindahan kedutaan besar negara di Israel ke Yerusalem.
Ketua partai Sosial Demokrat yang berkuasa saat ini telah menyetujui memoransum pemindahan kedutaan Rumania dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Namun, kepala negara itu Presiden Klaus Iohannis menyampaikan penolakan keras, dengan menegaskan bahwa pemindahan lokasi kedutaan itu akan melanggar hukum internasional dan akan merusak kepentingan Rumania di kawasan tersebut, lapor Euronews (20/4/2018).
Berdasarkan konstitusi Rumania, pengesahan kebijakan semacam itu harus diketok palu oleh presiden sebagai penentu akhir. Rumania menganut sistem semi-presidensial atau sistem eksekutif ganda di mana presiden bersama perdana menteri dan kabinetnya menjalankan pemerintahan.
Belum jelas apa yang akan dilakukan pemerintah Rumania menyusul penolakan keras dari Presiden Iohannis.
Hari Kamis (19/4/2018), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “sedikitnya enam negara sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Amerika Serikat yang mencuatkan ide itu dijadwalkan akan memindahkan kedutaannya ke Al-Quds pada 14 Mei.*