Hidayatullah.com—Seorang pria Tunisia yang diduga pernah menjadi pengawal Osama bin Laden tinggal di Jerman sejak 1997 dan hidup dari tunjangan kesejahteraan sebesar 1.168 euro (sekitar 19,8 juta rupiah) setiap bulan dari pemerintah setempat.
Sosok orang itu diungkap oleh salah satu pemerintah daerah, setelah partai AfD bertanya soal pria itu, yang diketahui bernama Sami A.
Media Jerman belum melaporkan nama lengkap orang tersebut dengan alasan privasi, lapor BBC Selasa (24/4/2108).
Pria itu membantah memiliki hubungan dengan militan Muslim.
Menurut keterangan saksi dalam persidangan kasus sntiteror di Jerman tahun 2005, Sami A bekerja selama beberapa bulan sebagai pengawal Osama bin Laden di Afghanistan. Sami A membantah keterangan saksi itu, tetapi hakim di Dusseldorf mempercayai saksi.
Pada tahun 2006, Sami A diselidiki atas dugaan keterkaitan dengan Al-Qaeda, tetapi dia tidak dijerat dakwaan.
Sami A hidup bersama seorang istri dan empat anak di kota Bochum, bagian barat Jerman.
Setelah mendapatkan izin tinggal sementara di Jerman pada tahun 1999, dia mengambil sejumlah kursus teknologi dan pindah ke Bochum pada 2005.
Permohonan suakanya ditolak pada tahun 2007, karena pihak berwenang memasukkannya ke dalam daftar orang berbahaya. Dia diwajibkan melapor ke kantor kepolisian setiap hari.
Para tersangka ‘jihadis’ berisiko disiksa di negara-negara Afrika Utara, menurut pemerintah Jerman. Oleh karena itu, pris Tunisia itu dan negara-negara Arab tetangganya dinyatakan sebagai negara tidak aman bagi migran untuk dipulangkan kembali ke kampung halamannya. Penyiksaan dinyatakan terlarang oleh Konvensi HAM Uni Eropa.*