Hidayatullah.com–Liga Arab mengkonfirmasikan sedang menyusun draf resolusi antinuklir Israel. Untuk membahas masalah ini, organisasi ini telah melakukan lobi dengan Uni Eropa, negara-negara non-blok (GNB), serta Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Upaya Liga Arab ini dimaksudkan agar draf resolusi yang telah mereka susun ini dapat dibahas dalam Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bulan September mendatang.
Sekjen Liga Arab, Amr Mousa memperingatkan ancaman program nuklir Zionis Israel. Dalam kesempatan tersebut Mousa juga meminta dukungan Uni Eropa terkait resolusi ini.
Juru bicara Liga Arab, Abdul-Alim al-Abiyad menyatakan, organisasi ini akan berupaya keras menekan Israel agar bersedia menandatangani Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT).
Program nuklir Israel merupakan ancaman serius bagi dunia dan kawasan. Negara-negara di kawasan, termasuk negara Arab dan mayoritas negara dunia, meminta masyarakat internasional, khususnya IAEA mengambil sikap tegas terhadap program nuklir Israel. Namun berbagai organisasi internasional selama ini tidak mampu mengambil keputusan tegas terhadap Israel karena siasat busuk Barat, seperti AS dan sekutunya.
Dukungan penuh Barat terhadap program nuklir Israel kian membuat program ilegal ini berani dan keras kepala serta bertambah berani menentang konvensi internasional.
Hal ini terbukti dengan sikap Israel yang tidak bersedia menghentikan program nuklirnya, bahkan Tel Aviv berani menolak tim inspeksi internasional untuk meninjau reaktor nuklirnya. Israel dengan 200 hulu ledak nuklirnya telah berubah menjadi ancaman serius, bukan hanya bagi kawasan, namun juga bagi dunia.
Tindakan lain Israel yang mengancam dunia adalah penimbunan sampah nuklir di berbagai belahan dunia. Hal ini jelas mengancam ekosistem di dunia. Belum lagi bahaya radio aktif dari reaktor nuklir Dimona yang mengancam kehidupan umat manusia. Kekhawatiran atas ancaman Israel terhadap dunia membuat negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab mengajukan permohonan berulang kali kepada IAEA dan organisasi regional serta dunia lainnya untuk membahas ancaman serius Zionis Israel.
Sebelumnya anggota Liga Arab yang tergabung dalam IAEA menuntut draft bertema “Urgensitas Penyelidikan terhadap kemampuan nuklir Israel” ini sebagai salah satu agenda kerja badan energi atom internasional, namun karena konspirasi AS dan Uni Eropa yang mendukung Israel, draf tersebut ditolak untuk dibahas. [arbn/cha/hidayatullah.com]