Hidayatullah.com–Kepala Sekretariat Panel Penasehat Internasional terkait isu Rohingya yang dibuat oleh Myanmar untuk memberi nasihat tentang krisis Rohingya, Kobsak Chutikul mengundurkan diri.
Mantan anggota parlemen Thailand dan Penasihat Khusus untuk Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan hari Sabtu (21/07/2018) bahwa dewan yang ditunjuk oleh Aung San Suu Kyi, beresiko menjadi “bagian dari masalah” dalam konflik yang memaksa total 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri.
Kobsak Chutikul adalah sekretaris panel, dipilih oleh pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk memberikan saran kepada pemerintahnya tentang bagaimana menangani dampak dari tindakan militer Myanmar pada Rohingya.
Baca: Status Kehormatan Freedom of Oxford Aung San Suu Kyi Dilucuti
Aksi kekerasan militer terhadap etnis Muslim Rohingya dimulai pada bulan Agustus, menyebabkan ratusan desa Rohingya dibakar dan banyak wanita Muslim diperkosa.
Para pengungsi yang melarikan diri ke Bangladesh menceritakan insiden pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran rumah dan penindasan yang oleh PBB dan Amerika Serikat digambarkan sebagai operasi pembersihan etnis.
Menurut Kobsak Chutikul, posisinya tidak dapat dipertahankan menjelang pertemuan dewan penuh kedua dengan pejabat Myanmar di Ibu Kota Naypyidaw, minggu ini.
Dia mendesak komunitas dunia untuk mendukung utusan khusus PBB yang baru, Christine Schraner Burgener, yang mengatakan dia “menawarkan harapan terbaik,” kutip AFP.*