Hidayatullah.com—Kelompok ISIS alias Daesh mengatakan bertanggung jawab atas serangan di Tajikistan hari Ahad (29/7/2018), yang menewaskan empat orang turis asing.
Dua warga Amerika Serikat, satu warga Swiss dan satu warga Belanda tewas akibat ditabrak oleh sebuah mobil di distrik Danghara, sekitar 70km arah tenggara dari ibukota Dushanbe. Tiga orang lainnya terluka.
Ini untuk pertama kalinya ISIS mengklaim melakukan serangan di Tajikistan, tetapi kelompok bersenjata itu tidak membeberkan bukti bahwa mereka adalah pelakunya, lapor BBC.
Dua orang tersangka pelaku kemudian dibunuh oleh pihak berwenang dalam sebuah operasi khusus. Empat lainnya ditangkap dalam operasi yang sama, dan sebuah mobil rusak yang diyakini dipakai dalam serangan itu berhasil ditemukan.
Tiga orang tersangka lain dinyatakan “tidak lagi berbahaya” setelah mereka berhasil dilacak ke sebuah desa, kata pejabat terkait. Tidak jelas apa maksud dari keterangan itu, tetapi situs berita Akhbor –milik swasta yang menyajikan kabar seputar Tajik yang berbasis di Praha– menyebutkan itu artinya mereka telah dibunuh oleh aparat.
ISIS kemudian mengumumkan bahwa serangan itu dilakukan terhadap “warga negara koalisi Perang Salib”.
Para korban sedang menikmati tur bersepeda di negara yang terletak di Asia Tengah itu, bersama tiga turis lain asal Prancis, Belanda dan Swiss, ketika mereka diterjang sebuah mobil. Tiga korban tewas seketika dan satu meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah sakit terdekat. Satu orang yang mengalami luka tusukan benda tajam telah mendapatkan perawatan dan sekarang dalam kondisi baik.
Tajikistan berjibaku dengan masalah kemiskinan dan instabilitas sejak lepas dari Uni Soviet dan menjadi negara berdaulat pada 1991. Tajikistan mendeklarasikan tahun 2018 sebagai tahun kunjungan wisata, lapor AFP.*