Hidayatullah.com—Mantan kepala badan regulator internet China, Lu Wei, dituduh menerima suap.
Dia dituding memanfaat jabatannya untuk mendulang keuntungan finansial dan properti, lapor kantor berita Xinhua seperti dilansir BBC Senin (30/7/2018). Lu dahulu adalah pejabat China paling senior yang bertugas mengawasi departemen regulasi media online.
Posisinya sebagai “tsar internet” di China menjadikannya masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2015 yang disusun majalah Time.
Lu didakwa “mengambil keuntungan dari jabatannya dan memanfaatkan oknum aparat lainya untuk memberikan keuntungan bagi orang lain, serta menerima suap berupa properti dan uang dalam jumlah besar, lapor Xinhua.
Lu Wei pernah dipandang sebagai salah satu sekutu politik kuat Presiden Xi Jinping. Dia pernah menjabat wakil presiden Xinhua, dan sebelumnya menjabat sebagai direktur departemen publikasi China –yang merupakan regulator utama propaganda pemerintah, serta pernah menjabat wakil kepala daerah Beijing.
Dengan meluasnya media online, dia diangkat sebagai kepala badan Administrasi Dunia Maya China pada Agustus 2013. Badan itu sengaja didirikan untuk mengawasi konten online dan menyetujui laporan berita online.
Akan tetapi, Lu Wei tiba-tiba diganti sebagai kepala regulator online itu pada Juli 2015 oleh Xu Lin. Kala itu, laporan Xinhua tidak menyebutkan penjelasan resmi perihal kepergiannya, dan hanya mengatakan bahwa “dia sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur” lembaga tersebut.
China tidak memberikan keterangan perihal nasib Lu selama lebih dari satu tahun sampai pada November 2017, ketika lembaga antikorupsi mengumumkan bahwa Lu ditahan berkaitan dengan penyelidikan korupsi internal, seraya menambahkan bahwa dia memimpin secara sewenang-wenang dan bertangan besi.
Pada Februari 2018, media pemerintah Xinhua melaporkan bahwa dia sudah didepak keluar dari Partai Komunis dan dicopot jabatan publiknya, karena melakukan pelanggaran berkali-kali termasuk menerima suap.
Semasa menjabat, Lu memperketat sensor terhadap media asing, mengkriminalkan orang yang memuat ulang konten yang dinyatakan terlarang oleh pemerintah, serta menjerat hukum sejumlah aktivis internet bersuara lantang, seperti Pan Shiyi dan Ren Zhiqiang.
Pada tahun 2014, Lu menjadi kepala berita di banyak media setelah dia melawat ke Silicon Valley dan bertemu banyak pengusaha teknologi informasi terkemuka, di antaranya dari Apple, Facebook dan eBay. Ketika itu, banyak koran menyoroti usaha keras Mark Zuckerberg untuk membuat pimpinan regulator internet China itu terpukau, dengan harapan bisa memuluskan langkah Facebook masuk ke pasar China daratan.*