Hidayatullah.com—Orang seharusnya tidak lagi menggunakan kata “Mormon” untuk menyebut kepercayaan mereka, kata pimpinan Gereja Orang-orang Kudus dari Zaman Akhir yang berbasis di Utah, Amerika Serikat.
Pemimpin gereja itu Russell Nelson mendesak agar jemaatnya dan yang bukan jemaatnya agar menggunakan nama resmi mereka yaitu “Church of Jesus Christ of Latter-day Saints” (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Kudus Zaman Akhir).
Nelson, yang kini berusia 93 tahun, mengatakan bahwa tindakan itu diilhamkan oleh tuhan, yang “membenamkan dalam pikiran saya tentang pentingnya nama tersebut.”
Meskipun demikian, kata Nelson, kitab utama yang menjadi rujukan gereja mereka akan tetap disebut sebagai Book of Mormon, lapor BBC Sabtu (18/8/2018).
Dalam panduan yang diperbarui di website gereja disebutkan bahwa istilah “Mormon Church”, “Mormons” dan “Mormonism” tidak lagi dapat diterima.
Gereja itu juga melarang penggunaan “LDS” singkatan untuk menyebut kepercayaan mereka.
Bagi pengikut gereja ini, presiden atau pemimpin tertinggi mereka adalah juga seorang nabi yang menerima wahyu dari tuhannya.
Salah satu pengikut Gereja Mormon yang terkemuka adalah Mitt Romney, politisi Amerika Serikat dari Partai Republik yang mencalonkan diri sebagai presiden AS dalam pemilu tahun 2012.
Jemaat gereja ini masih menyembah Yesus Kritus, tetapi ada beberapa aspek keimanan mereka yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Katolik, Protestan dan Kristen Orthodoks.*