Hidayatullah.com—Starbucks membuka gerai pertamanya di Italia, lebih dari 30 tahun setelah Howard Schultz mengembangkannya menjadi warung kopi yang mendunia.
Perusahaan warkop asal Amerika Serikat itu menyebut gerai pertamanya di Milan sebagai “Starbucks paling indah di seluruh dunia,” dan merupakan warung kopinya yang terbesar di Eropa.
Warung kopi Starbucks di Milan tersebut menggunakan konsep “roasteries”, seperti yang diluncurkannya di dua gerainya di Shanghai dan Seattle –kampung halaman Starbucks.
Dilansir Euronews Jumat (7/9/2018), dalam pernyataannya Schultz, bekas CEO Starbucks, mengatakan, “Kami datang ke sini untuk mengajarkan orang Italia bagaimana membuat kopi. Kami datang ke sini dengan kerendahan hati dan penghormatan, untuk menunjukkan apa yang kami ketahui.”
Warung kopi Starbucks sekarang tersebar di 78 negara dan memiliki sekitar 28.000 warkop di seluruh dunia.
Berbeda dengan model warung kopi Italia yang secara tradisi hanya menyediakan kursi-kursi kecil untuk orang duduk menikmati beberapa cangkir kopi espresso, Starbucks menyediakan sofa-sofa empuk dan kenyamanan maksimal bagi pengungjungnya.
Lantas bagaimana komentar pengunjung warung kopi Caffè Napoli, tetangga Starbucks di Milan?
“Saya sudah mencoba kopi Starbucks dan sudah pasti saya akan tetap pada pilihan kopi Italia, yang sangat berbusa dan disajikan dalam cangkir panas,” kata penikmat kopi bernama Guilia.
“Menurut saya kopi klasik Italia adalah yang terbaik. Saya juga lebih menyukai kopi itu ketika pergi ke luar negeri,” ujar Giuanluigi.
Harga yang ditawarkan Starbucks 1,8 euro untuk secangkir kopi hampir dua kali lipat dari harga yang biasa dibandrol warung kopi di Italia.
Kelompok peduli konsumen Codacons sudah mengajukan keluhan kepada komisi pengawas persaingan dagang nasional. Mereka menuding Starbucks terlalu mahal menarik bayaran dari pelanggannya.
“[Harga] itu di atas harga pasar dan dapat menimbulkan kerugian di kalangan konsumen Italia yang ingin mengincipi kopi di Starbucks,” kata Codacons dalam pernyataannya hari Kamis seperti dikutip Euronews.
“Kami sudah meminta lembaga antitrust untuk memverifikasi kebenaran praktek dagang Starbucks di gerai pertamanya di Milan,” imbuh Codacons.*