Hidayatullah.com–Syaikh Shalih Habimana, Duta Besar Rwanda untuk Kairo menyebut hubungan antara Mesir dengan Rwanda lebih dari sekadar hubungan politik.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak awal penciptaan langit dan bumi, Rwanda dan Mesir telah terhubung melalui Sungai Nil.
Ia juga menambahkan melalui percakapan lewat telepon pada program siaran Dream’s Evening, para duta besar dari negara-negara di lembah Nil merasa bangga terhadap Menteri Sumber Daya Perairan Mesir, Dr. Muhammad Abdul ‘Athi, bahkan mereka menganggap ‘Athi sebagai Menteri Sumber Daya Perairan Afrika karena perhatiannya terhadap seluruh negara di Afrika.
Negara-negara Afrika, khususnya Rwanda mengklaim senang dengan Presiden kudeta, Abdul Fattah Al-Sisi karena kemampuan dan kekuatannya untuk menyelesaikan pembangunan yang telah dimulai oleh Presiden yang sebelumnya, Gamal Abdul Nassir kepada negara-negara Afrika.
“Saya menyatakan Al-Sisi sebagai Presiden Afrika,” kata Syaikh Shalih dikutip laman Arab, ElbaladNews, Kamis (13/09/2018).
Sungai Nil terletak di Negara Mesir, Benua Afrika bagian utara, merupakan sungai terpanjang di dunia.
Baca: Nil Sungai Surga
Sungai yang memiliki panjang mencapai 6.650 kilometer (sekitar 4.132 mil), secara keseluruhan melintasi sembilan Negara Afrika, yaitu Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan Mesir.
Nil mempunyai dua anak sungai, yakni sungai Nil Biru dan Sungai Nil Putih. Sungai Nil Biru mengalir dari danau Tana Ethiopia dan mengalir menuju Sungai Nil Putih di Sudan. Sungai Nil Putih sendiri berhulu di Danau Victoria dan mengalir melewati negara Tanzania, Uganda, Rwanda, Burundi, dan Sudan.
Mayoritas masyarakat Mesir dan Afrika, menggantungkan hidupnya di sungai ini. Karena itulah sering disebut sebagai jantung Afrika.*/Ja’far Auzan Muzakki