Hidayatullah.com—Ujicoba roket-roket militer telah menyebabkan kebakaran meluas selama dua pekan di Jerman.
Dilansir Deutsche Welle Kamis (20/9/2018), kebakaran di kawasan tegalan itu terjadi setelah angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, menembakkan roket-roketnya dari helikopter sebagai bagian dari latihan militer. Namun, peralatan yang seharusnya memadamkan api tidak dapat dipakai dan penggantinya juga sedang berada di bengkel untuk perawatan rutin. Akibatnya, api meluas dengan cepat.
Api melalap daerah tegalan seluas lebih dari 1.000 lapangan sepakbola di dekat kota Meppen. Lebih dari 850 orang petugas damkar, baik dari sipil maupun militer, dikerahkan untuk menjinakkan api. Asap yang ditimbulkannya bahkan dapat terlihat dari luar angkasa, kata lembaga pemantau cuaca Jerman DWD.
Upaya pemadaman api terkendala oleh angin yang berhembus kuat. Tidak hanya itu, lahan di tegalan merupakan lahan gambut, sehingga sangat mudah terbakar dan pada saat yang sama sulit dipadamkan dengan air.
Begitu banyaknya asap yang ditimbulkan, orang-orang di kota Bremen dapat melihatnya, meskipun mereka berjarak 100 kilometer dari Meppen. Sebagian orang bahkan bisa melihatnya dari Hamburg, yang berjarak 2 kali lebih jauh dari Bremen.
Sampai saat ini belum perlu dilakukan evakuasi, tetapi petugas diperkirakan masih harus berjibaku dengan si jago merah beberapa pekan lagi sampai api benar-benar padam.
Bundeswehr mengatakan akan melakukan penyelidikan berkaitan dengan peristiwa kebakaran itu. Namun, militer Jerman sebelumnya sudah dihujani kritik karena melakukan tes militer di kawasan bergambut dalam kondisi yang sangat kering di musim panas sekarang ini. Seorang anggota parlemen dari Partai Hijau bahkan memutuskan untuk menggugat Bundeswehr ke pengadilan. Pihak kejaksaan setempat sudah memulai penyelidikan awal guna memastikan siapa yang bertanggung jawab atas kebakaran lahan tersebut.
Menurut Bundeswehr, ini bukan pertama kalinya tegalan di Meppen itu terbakar. Pada tahun 2010, kebakaran di lahan serupa berlangsung selama 6 pekan.
Sebagian kalangan sekarang menyeru agar militer dilarang pelakukan ujicoba senjata di kawasan tegalan dalam kondisi kering.*