Hidayatullah.com–Sebuah hasil studi terbaru mendapati bahwa hampir setengah dari ibu-ibu di Kenya yang memiliki bayi cacat didesak untuk membunuh anaknya.
Studi selama 2 tahun yang dilakukan organisasi amal Disability Rights International menunjukkan bahwa para ibu kerap dipersalahkan atas kecacatan bayi mereka, lapor BBC Kamis (27/9/2018).
Lebih dari dua pertiga ibu yang diwawancarai mengatakan bahwa anak cacat dianggap sebagai kutukan.
Para ibu itu mengatakan bahwa mereka sering dituding sebagai seorang pendosa dan karena itu mereka mendapat balasan dengan kelahiran anaknya yang cacat.
Seorang ibu dari bayi lelaki yang cacat menceritakan kepada peneliti bahwa neneknya memasukkan jarum ke urat nadi putranya agar dia mati secara perlahan-lahan.
Seorang ibu lain mengatakan bahwa dia disarankan agar dia menyuapi anaknya dengan cairan asam agar tewas.
Baca: Bayi Ditemukan Selamat Setelah 4 Hari Tertimbun Bangunan di Nairobi
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Akan tetapi penelitian itu tidak mengungkap berapa banyak ibu atau orangtua yang benar-benar membunuh bayinya yang dilahirkan dalam kondisi cacat.
Namun, wartawan BBC mendapatkan informasi bahwa tindakan pembunuhan terhadap bayi-bayi atau janin cacat umumnya dilakukan secara rahasia dan sering kali tidak dilaporkan.
Di Kenya, tindakan semacam itu dinyatakan ilegal.*