Hidayatullah.com—Dua orang pembocor email-email yang mengungkap dugaan korupsi pejabat-pejabat tinggi Afrika Selatan telah meninggalkan negara mereka kharena khawatir pihak berwenang tidak dapat melindungi nyawanya.
Email yang mereka bocorkan, mendorong dilakukannya penyelidikan oleh aparat hukum perihal dugaan korupsi selama Jacob Zuma menjabat presiden Afrika Selatan.
Dalam kesaksian dramatis, pengacara Brian Currin mengatakan dirinya membantu kedua orang itu, yang membocorkan ratusan ribu surat elektronik, melarikan diri.
Afsel Memulai Penyelidikan Dugaan Korupsi Eks Presiden Jacob Zuma
Eks Kepala Intelijen Afsel: Ada Hubungan Erat antara Zuma dan Keluarga Gupta
Kedua orang tersebut, yang masih takut untuk kembali ke negaranya, tidak dapat mempercayai pihak kepolisian, imbuh pengacara itu seperti dilansir BBC Kamis (27/9/2018).
Ribuan email yang disimpan dalam sebuah hard drive diselundupkan keluar Afrika Selatan tahun lalu untuk diverifikasi oleh pihak independen.
Email-email itu, yang sekarang diungkapkan ke publik lewat media, menunjukkan konspirasi korup yang melibatkan Jacob Zuma, putranya, para menterinya dan pegawai-pegawai sipil pemerintah, serta keluarga miliarder Gupta asal India. Semua membantah telah melakukan kesalahan.
Sekarang, penyelidikan korupsi yang melibatkan orang-orang itu masih terus berlangsung.*