Hidayatullah.com— Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin Abu Bakar menolak dua atlit peselancar angin asal Israel mendapat pujian banyak pihak, termasuk Mufti Perlis.
Menurut Mufti Perlis Dr Mohd Asri Zainul Abidin, tindakan Khairy Jamaluddin Abu Bakar menolak dua atlit Israel itu, Yoav Omer dan Noy Drihan dinilai tepat karena olahraga dan kemanusian tidak dapat dipisahkan.
Asri mengatakan demikian mengacu pada tindakan kejam Israel yang sering kali menindas rakyat di bumi Palestina.
“Saya ingin memuji pendirian YB KJ. Olahraga tidak dapat berpisah dari kemanusiaan. DAP hanya memikirkan hak olahraga Israel namun tidak begitu nyata selama ini pendirian DAP terhadap hak kemanusiaan rakyat Palestina, “kata Asri dalam pernyataan di situs Facebook dikutip portal The Malay Mail Online hari Senin ini.
Malaysia melarang dua atlet selancar angin asal Israel ikut bertanding di kompetisi Federasi Layar Internasional (ISAF) di negara itu, karena menolak mematuhi peraturan tentang pengibaran bendera dan lagu kebangsaan negara lain di Malaysia.
Khairy dilaporkan berperan dalam penolakan visa dua atlit Israel tersebut berdasarkan kebijakan diplomatik Putrajaya terhadap Israel.
Selain menolak visa dua atlit Israel ini, Malaysia juga membuat peraturan menolak memutar lagu kebangsaan Israel jika salah satu atlet Negara penjajah memenangkan medali emas dalam turnamen Federasi Layar Internasional (ISAF) ini.
Meski demikian, tindakan Ketua Pemuda Umno itu juga mendapat kritikan hebat dari Kepala Biro pembangunan Ekonomi DAP Perak, Chong Zhemin yang menuduh Khairy menggunakan sentimen politik dalam acara olahraga internasional ini.
Selain visa ditolak, portal itu melaporkan bahwa Malaysia telah menetapkan beberapa pembatasan peserta Israel tersebut.
“Kami harus membuat keputusan. Tujuan kami adalah bukan mencegah mereka (Israel) untuk berpartisipasi, tapi kami telah menetapkan beberapa aturan bagi mereka untuk dipatuhi, yang mereka tolak untuk mematuhinya,” kata Menteri Khairy dikutip Anadolu Agency.
Sebagaimana Indonesia, Malaysia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel karena Malaysia.
Lebih 50 negara ikut ambil bagian dalam kejuaraan selancar angin untuk pemuda itu dalam kompetisi Youth Sailing World Championships yang dimulai hari Ahad di Pulau Langkawi di Malaysia Utara.
Di antara yang ikut ambil bagian adalah; Brazil, Argentina, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Finlandia, Irlandia, Italia, Belanda, Jerman dan Prancis.*