Hidayatullah.com–Para menteri mengelu-elukan Dr. Mahathir dan menyatakan dukungan bagi penggantinya, Abdullah Ahmad Badawi.
Mereka menyanjung kepemimpinan Dr. Mahathir dan menyatakan kepercayaan terhadap pengganti yang telah dielus oleh Dr. Mahathir.
Dr. Mahathir serta bakal penggantinya, Abdullah, akan menghadap Yang Di Pertuan Agung Malaysia, Tuanku Sayed Sirajuddin hari Jumat esok, pada waktu mana Abdullah Badawi akan diambil sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ke-5.
Sanjungan mengalir deras untuk Dr. Mahathir, 77 tahun, selama minggu-minggu menjelang pengunduran dirinya itu.
Ratusan pesan dimuat oleh berbagai koran, yang menyanjungnya sebagai pahlawan yang menyelia pembangunan ekonomi Malaysia dengan begitu pesatnya.
Tak Butuh AS
Dalam rapat selama tiga jam itu, Dr M -julukan Mahathir- mendapatkan kesan kehilangan yang begitu mendalam dari anggota kabinetnya. Sampai-sampai beberapa anggota kabinet menitikkan air mata.
Aapalagi saat Mahathir mendengarkan kebulatan tekad dari kepemimpinan penerusnya di bawah kendali Abdullah Ahmad Badawi (kini deputi PM) yang akan tetap mempertahankan komentar Mahathir terhadap Yahudi, meskipun Washington terus menekan Kuala Lumpur atas komentar itu.
“Itulah sikap pemerintah. Pagi ini (kemarin pagi) kabinet telah memutuskan bahwa itulah sikap pemerintah,” tegas Mahathir.
Beberapa hari ini menjelang pelepasan jabatan, PM Malaysia Mahathir Mohamad tetap meyakinkan dunia dengan mengatakan Malaysia tetap tidak peduli atas tindakan Senat AS melarang bantuan pelatihan militer AS kepada negaranya.
Ia mengatakan kejengkelan atas pernyataannya baru-baru ini tentang Yahudi telah menggerakkan Senat AS untuk mengambil aksi seperti itu.
“Mereka sangat jengkel dengan apa yang saya katakan tentang Yahudi. Ini adalah reaksi mereka. Jadi, apa yang saya katakan adalah benar,” kata Mahathir kepada pers setelah menghadiri satu acara di kantornya di Putrajaya, Rabu.
Selasa (28/10) lalu, Senat AS dengan suara bulat setuju membekukan bantuan pelatihan militer senilai US$1,2 juta atau Rp. 10. 2 miliar dalam bentuk militer kepada Malaysia sampai Menlu AS Colin Powell memutuskan Malaysia mendukung dan menggalakkan kebebasan agama bagi semua, termasuk Yahudi.
Keputusan senat AS ini berharap agar malaysia dibantu lagi dengan syarat syarat ada kebebasan beragama di negeri jiran itu.
Mahathir, akan pensiun Jumat (31/10) ini, mengundang kecaman dari para pemimpin Barat dan Eropa karena pernyataannya dalam KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Putrajaya, Kuala Lumpur, baru-baru ini bahwa Yahudi menguasai dunia.
Meski demikian, pemimpin Asia yang terkuat setelah Soekarno ini tetap kukuh untuk melawan donominasi Barat. Mahathir juga tetap mempertahankan pernyataannya bahkan menyerang balik Uni Eropa yang mengritik komentarnya dengan mengatakan kelompok tersebut tidak mengatakan apa-apa saat muslim dikritik. (ant/abcn/cha)