Hidayatullah.com—Seorang pria yang berpura-pura menjadi pendeta Katolik selama lebih dari 18 tahun diusir dari Gereja Katolik di Spanyol.
Dilansir BBC Senin (24/12/2018), Miguel Angel Ibarra menjadi pendeta yang memimpin upacara pernikahan dan pembaptisan pertama kali di Kolombia lalu merambah hingga ke Spanyol bagian selatan, padahal dia tidak pernah ditahbis sebagai pendeta.
Gereja Katolik mengatakan bahwa seremoni-seremoni yang dipimpinnya tetap diakui, tetapi tidak untuk komuni dan pengakuan dosa yang didengarnya dari jemaat. Artinya, jemaat yang sudah melakukan pengakuan dosa kepada pria itu harus mengulanginya ke pendeta asli.
Ibarra ketahuan sebagai pendeta palsu setelah seorang melaporkan perihal pemalsuan dokumen yang dilakukannya.
Setelah dilakukan “penyelidikan menyeluruh”, diketahui bahwa Ibarra tidak pernah ditahbis menjadi pendeta, dan sekarang dia diperintahkan kembali ke Kolombia, kata pejabat gereja.
Ibarra pindah ke Spanyol bulan Oktober lalu, menetap di kota kecil Medina-Sidonia yang berpenduduk lebih dari 11.000 orang.
“Kejadian-kejadian semacam ini dapat membayangi kerja yang dilakukan anggota paroki dan pendeta-pendeta yang ditahbis, yang setiap hari memberikan pelayanan di gereja dan menjadi suri teladan,” kata keuskupan setempat dalam pernyataannya seperti dikutip BBC.
Ini bukan pertama kalinya seseorang tertangkap tangan berpurapura menjadi pendeta Katolik.
Pada tahun 2008, seorang pria yang tidak pernah ditahbis ditemukan sedang melayani pengakuan dosa jemaat di St. Peter’s Basilica di Vatikan. Orang tersebut mengenakan jubah kebesaran pendeta, tetapi kemudian terungkap kebohongannya setelah dokumen-dokumennya diperiksa pihak berwenang Italia.*