Hidayatullah.com–Otoritas Mesir mendeportasi warga negara Jerman asal Mesir, Issa Mohamed Abdelghani al-Sabbagh, yang ditangkap beberapa hari yang lalu ketika ia tiba di negara itu dari Jerman melalui bandara Luxor dengan memiliki peta Sinai Utara, demikian dikutip Al-Masry Al-Youm.
Menurut pihak berwenang, penyelidikan menunjukkan bahwa Sabbagh mengadopsi ideologi DAESH, yang terhubung secara elektronik dengan beberapa elemennya, datang ke Mesir untuk bergabung dengan barisan organisasi ‘teror’ di Sinai, kata media itu.
Sabbagh berencana menggunakan peta dan kompas untuk menjangkau para teroris di Sinai.
Penuntutan Keamanan Negara Tertinggi hari Minggu memutuskan untuk mendeportasinya ke Jerman berkoordinasi dengan kedutaan Jerman.
Pria muda itu lahir pada Agustus 2000, ayahnya memperoleh kewarganegaraan Jerman setelah melepaskan kewarganegaraan Mesir mereka pada tahun 2007.
Pada Jumat, Mesir mendeportasi Mahmoud Izzat Abdul Aziz (24), pria berkewarganegaraan ganda Jerman-Mesir, karena dicurigai memiliki hubungan dengan DAESH.
Abdul Aziz kemudian muncul dalam sebuah rekaman video yang membantah hubungannya dengan Daesh.
Baca: Kronologi Penahanan Mahasiswa Indonesia di Mesir versi PPMI
Pekan lalu, media Jerman melaporkan bahwa pihak berwenang Jerman sedang mencari dua warga negara Jerman di Mesir yang dinyatakan hilang.
Otoritas keamanan mengatakan bahwa Abdel Aziz, seorang mahasiswa di Universitas Islam Madinah di Arab Saudi, telah ditangkap beberapa hari yang lalu ketika ia tiba di negara itu dan informasi yang tersedia bahwa ia datang untuk bergabung dengan unsur-unsur teroris di Sinai.
Pihak berwenang menambahkan bahwa karena ia tidak melakukan kejahatan apa pun yang ditetapkan oleh hukum dan telah melepaskan kewarganegaraan Mesir, pihak berwenang memutuskan untuk mendeportasinya ke Jerman dalam koordinasi dengan kedutaan Jerman.*