Hidayatullah.com– Serangan-serangan rezim Suriah telah membunuh 18 penduduk sipil di provinsi besar terakhir yang tidak mereka kuasai di Suriah barat laut dalam 48 jam terakhir, badan pemantau perang mengatakan pada Sabtu.
Artileri dan tembakan roket yang dilancarkan pasukan rezim Assad merenggut nyawa delapan anak-anak, tujuh perempuan dan tiga laki-laki di provinsi Idlib, Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah atau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, seperti yang dilaporkan harian Daily Sabah, 16 Februari 2018.
Serangan mematikan itu menarget kota Maaret al-Noman dan Khan Sheikhoun, lanjut badan yang berbasis di Inggris tersebut, yang menerima informasi dari dalam Suriah.
Provinsi Idlib masih diduduki oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok pejuang Suriah yang dipimpin oleh mantan petempur al-Qaida.
Sejak September, provinsi itu telah dilindungi dari serangan masif rezim oleh genjatan senjata yang ditengahi oleh sekutu rezim, Rusia, dan pendukung Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Turki.
Namun bombardir sporadis rezim terus menghantam provinsi itu, dan ratusan rudal menghujani Maaret al-Noman, Khan Sheikhoun, dan wilayah lain pada Jumat dan Sabtu.
Hampir delapan tahun perang sipil melanda Suriah, rezim Bashar Assad menguasai sekitar dua per tiga dari negara itu.
Perang dipicu oleh penindasan brutal atas demonstrasi anti-Assad pada tahun 2011 dan sejak itu berkembang menjadi perang komplek yang melibatkan negara-negara dunia, membunuh lebih dari 360,000 orang.
Bombardir mematikan Jumat dan Sabtu itu terjadi ketika dunia menunggu pasukan yang didukung AS mengusir kelompok teroris ISIS dari benteng terakhir mereka di Suriah timur.* Nashirul Haq