Hidayatullah.com—Beberapa bulan setelah jatuh di Indonesia, sebuah pesawat jenis yang sama, Boeing 737 Max 8, jatuh dalam penerbangan ke Nairobi, Kenya, hanya beberapa menit setelah lepas landas.
Pesawat yang dioperasikan Ethiopian Airlines itu sedang dalam penerbangan rutin dari Addis Ababa, Ethiopia, menuju ibukota Kenya dengan membawa 149 penumpang dan 8 kru. Pihak maskapai mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban yang selamat, lansir RT.
Dalam pernyataan yang disebarkan lewat Twitter, Ehtiopian Airlines penerbangan nomor ET 302 jatuh hari Ahad (10/3/2019) di dekat Bishoftu (Debre Zeit) setelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa pada pukul 08:38 pagi waktu setempat dan kehilangan kontak pada pukul 08:44 pagi.
Lewat akun Twitter, Kantor Perdana Menteri Ethiopia menyampaikan rasa duka cita mendalam pemerintah atas kejadian itu kepada keluarga korban.
Pesawat buatan Boeing itu dikabarkan masih sangat baru dan hanya empat bulan lalu dikirimkan ke Ethiopian Airlines.
Sebelumnya pada 28 Oktober 2018 pesawat jenis yang sama, Boeing 737 Max 8, yang dioperasikan Lion Air jatuh di perairan dekat Karawang, Jawa Barat, hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Semua 189 orang penumpang dan kru pesawat itu meninggal dunia.
Sebelum kecelakaan Lion Air tersebut, sudah banyak laporan ketidakberesan terkait pesawat 737 MAX yang disampaikan para pilot yang pernah mengemudikannya.
Meskipun banyak ditemui kekurangan, pesawat 737 MAX masih menjadi pilihan favorit sejumlah maskapai penerbangan.
Pakar terkemuka bidang hukum lalu lintas udara asal Jerman, Elmar Giemulla, pada bulan November 2018 pernah mengatakan kepada RT bahwa sekitar 200 pesawat 737 MAX buatan Boeing saat ini dipergunakan sebagai pesawat angkutan penumpang di seluruh dunia, dan semuanya berpotensi mengalami gangguan teknis serupa seperti yang telah dialami saudara-saudara kembarnya.*