Hidayatullah.com—Pendiri WikiLeaks Julian Assange berulang kali melanggar persyaratan suakanya dan berusaha menggunakan Kedubes Ekuador di London untuk kegiatan mata-mata, kata Presiden Ekuador Lenin Moreno kepada koran Inggris Guardian seperti dilansir Reuters Senin (15/4/2019).
Anggota Kepolisan London menarik Assange keluar dari Kedutaan Ekoudor hari Kamis (11/4/2019) setelah status suakanya dicabut, sehingga membuka peluang dirinya diekstradisi ke Amerika Serikat.
Hubungan Assange dengan Ekuador yang selama 7 tahun memberikannya tempat di kedutaan di London berubah menjadi buruk setelah pemerintah menuding dirinya membocorkan informasi kehidupan pribadi Presiden Lenin Moreno beserta keluarganya.
Moreno kepada Guardian membantah bahwa pencabutan suaka terhadap Assange itu merupakan tindakan balasan terhadap pendiri WikiLeaks tersebut karena telah membongkar aib keluarganya termasuk soal dugaan korupsi.
“Kami tidak dapat membiarkan rumah kami, rumah yang pintu-piintunya terbuka, menjadi pusat untuk kegiatan mata-mata,” kata Moreno seperti dikutip Guardian.
Para pendukung Assange menuding Presiden Moreno tunduk kepada kemauan Washington untuk menyerahkan Assange kepada aparat hukum Amerika Serikat.*