Hidayatullah.com–Israel menawarkan India keahliannya dalam penanggulangan kekeringan dan desertifikasi setelah Perdana Menteri Modi membentuk kementerian baru urusan manajemen dan konservasi air, menjanjikan kepada rakyat ketersediaan air bersih di seluruh negeri pada 2024.
‘Kementerian Jal Shakti’ yang baru dibentuk itu bertugas memastikan “pendekatan menyeluruh” dalam penanggulangan kelangkaan air yang berdampak pada pertanian serta rumah tangga, dengan fokus pada konservasi dan manajemen yang layak atas “elemen penting bagi kehidupan” ini, kata kantor PM Narendra Modi seperti dilansir RT Ahad (16/6/2019).
Israel sebelumnya sudah membantu India dalam teknologi irigasi melalui Israel’s Agency for International Development Cooperation (MASHAV).
Sementara wilayah yang dikuasai Zionis Israel hanya sekitar 20% yang layak ditanami, negara itu menaklukkan daerah-daerah gurun sehingga menjadi motor dari industri agrikulturnya. Israel meyakini India dapat melakukan hal serupa.
“Israel berkeinginan kuat untuk bekerja sama dengan Israel dan membagikan semua keahlian dan teknologi canggihnya dalam upaya bersama memerangi desertifikasi, termasuk kemitraan strategis dalam manajemen air dan keamanan air,” kata Dubes Israel untuk India Ron Malka.
Menjelang World Day to Combat Desertification pada 17 Juni, MASHAV mengatakan siap mentransfer teknologi pertaniannya ke India, serta menawarkan bimbingan dalam pembangunan pertanian daerah gurun, irigasi, desalinasi dan manajemen sumber air.
National Institute for Transforming India (NITI) Aayog memperkirakan sekitar 200.000 orang di India setiap tahun menemui ajal akibat kekurangan akses terhadap air bersih. Sebanyak 600 juta orang lainnya setiap tahun mengalami kekurangan air ekstrim, sebab 54 persen level air tanah sumur-sumur di India mengalami penurunan.
Apabila tren itu terus berlanjut, sekitar 21 kota besar akan kehabisan air tanah mulai tahun depan, menurut laporan NITI Aayog, seraya memperingatkan akan bahaya keamanan pangan yang mengancam di depan mata.*