Hidayatullah.com–Gedung Putih telah setuju untuk menjual jet tempur F-35 terbaik ke Uni Emirat Arab (UEA) setelah pengakuannya terhadap ‘Israel’, kata seorang anggota parlemen AS, dilansir oleh Al Jazeera. Penjualan tersebut sebelumnya ditentang oleh ‘Israel’ karena berpotensi menggeser keseimbangan kekuatan regional
Pemerintahan Presiden Donald Trump secara informal memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres tentang penjualan tersebut. Penjualan ini dinilai dapat “secara signifikan mengubah keseimbangan militer di Teluk dan mempengaruhi keunggulan militer ‘Israel’,” kata Perwakilan Eliot Engel, seorang Demokrat yang memimpin Komite Urusan Luar Negeri DPR, pada hari Kamis (29/10/2020).
Gedung Putih memberi tahu Kongres bahwa mereka bermaksud untuk menjual 50 jet tempur F-35 yang dibuat oleh Lockheed Martin ke UEA, sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters. Amerika Serikat dan UEA bertujuan untuk memiliki surat persetujuan untuk jet F-35 pada saat Hari Nasional UEA dirayakan pada 2 Desember.
Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang anggotanya mengkritik peran UEA dalam kematian warga sipil di Yaman, memiliki hak untuk meninjau dan memblokir, penjualan senjata di bawah proses peninjauan informal. “Ekspor pesawat ini membutuhkan pertimbangan yang sangat hati-hati dan Kongres harus menganalisis semua konsekuensinya. Memburu-buru penjualan ini bukanlah kepentingan siapa pun,” kata Engel.
‘Israel’ awalnya menolak penjualan prospektif itu, tetapi akhirnya melunak setelah apa yang digambarkannya sebagai jaminan AS bahwa superioritas militer ‘Israel’ akan dipertahankan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kita semua menghadapi ancaman yang sama,” Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu, yang tampaknya menyinggung Iran, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis ketika ditanya tentang laporan Reuters. “Tapi dengan mengatakan itu, penting bahwa pembentukan pertahanan (‘Israel’) menerima usaha Amerika yang jelas ini untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatif kami,” tambah Netanyahu, yang sebelumnya pada Kamis menjadi tuan rumah mengunjungi kepala Pentagon Mark Esper.*