Hidayatullah.com–Roskosmos meluncurkan sebuah teleskop luar angkasa Jerman-Rusia untuk menggantikan teleskop Rusia Spektr-R. Teleskop mirip Hubble itu akan memungkinkan ilmuwan mengamati lebih dari 100.000 klaster galaksi, sehingga menandai era baru dalam pengetahuan manusia tentang luar angkasa.
Lembaga antariksa Rusia meluncurkan teleskop Spektr-RG –hasil kerja sama Jerman dan Rusia– hari Sabtu (13/7/2019), untuk menggantikan teleskop sejenis yang kehilangan kontak awal tahun ini, lansir DW.
Spektr-R berhenti merespon pusat kendali di darat pada bulan Januari. Roskosmos tidak dapat memastikan bagaimana teleskop itu bisa kehilangan kontrol dan secara resmi mengakhiri misinya pada bulan Mei. Pelucuran Spektr-RG ditunda dua kali karena masalah baterai.
Roskosmos mengatakan peluncuran hari Sabtu itu berjalan lancar. “Langkah selanjutnya: 3 bulan setelah peluncuran –menggiringnya ke L2, penempatan, kalibrasi dan uji coba, tes observasi,” kata Roskosmos menjelaskan tahap-tahap misi tersebut.
Spektr-RG membawa teleskop X-ray e-ROSITA. Instrumen tersebut disediakan oleh Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics yang berbasis di Munich (München).
“eROSITA menandai era baru dalam astronomi X-ray,” kata lembaga riset itu dalam sebuah pernyataan. “Belum ada teleskop yang melihat secara mendetil seluruh ruang angkasa seperti itu.”
eROSITA diharapkan dapat mendeteksi lebih dari 100.000 klaster galaksi guna mengukur energi gelap di alam semesta ini. Alat itu akan didampingi oleh instrumen buatan Rusia ART-XC.
Spektr-R dan penggantinya dibuat untuk mengamati lubang hitam dan memetakan kosmos sehingga manusia mengetahui bagaimana alam semesta meluas.*