Hidayatullah.com—Investigasi atas skandal video seks sesama jenis mengungkap ada konspirasi jahat yang dipimpin oleh seorang tokoh politik untuk mempermalukan dan merusak reputasi seorang individu, kata Kepala Kepolisian Malaysia Datuk Seri Abdul Hamid Bador.
Hamid Bador mengatakan bahwa video iitu, yang sengaja disebarluaskan untuk membuat kekacauan publik, dibuat oleh pihak-pihak yang dibayar ratusan ribu ringgit.
Dia juga mengatakan ada kemungkinan besar video seks yang viral tersebut adalah asli.
Akan tetapi, dia juga mengatakan bahwa CyberSecurity Malaysia tidak dapat mengidentifikasi orang yang tampak dalam video itu dengan menggunakan teknologi pengenal wajah.
“Kami menerima analisis video tersebut dari CyberSecurity,” kata Hamid Bador.
“Kemungkinan besar video itu asli, tetapi pengenalan wajah hasilnya negatif. Orang yang ada di dalam video itu tidak dapat dikaitkan dengan individu manapun,” imbuhnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Kamis (18/7/2019) seperti dikutip The Star.
Polisi sejauh ini sudah menangkap sembilan orang, termasuk Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak, yang merupakan pimpinan partai PKR di negara bagian Perak dan sekretaris politik dari Presiden PKR Anwar Ibrahim.
Sebulan terakhir sebuah rekaman video yang menampilkan dua orang pria sedang bermesraan beredar di grup media sosial yang terdiri dari tokoh-tokoh PKR (Partai Keadilan Rakyat).
Haziq Abdullah Abdul Aziz, seorang anggota PKR dan bekas pembantu politik Wakil Menteri Perindustrian Primer Datuk Seri Shamsul Iskandar Md Akin, mengaku sebagai salah satu pria dalam video liwath tersebut. Haziq juga mengatakan pria lain dalam video itu adalah Menteri Perekonomian Datuk Seri Azmin Ali yang juga politisi senior PKR.
Azmin Ali adalah murid politik PM Mahathir Mohamad. Keduanya dikenal sangat dekat. Laporan media Malaysia pernah menyebut bahwa Mahathir lebih suka jika Azmin yang akan menggantikannya sebagai perdana menteri apabila dirinya mundur. Hanya saja, kata Mahathir, berdasarkan kesepakatan dengan partai politik yang tergabung dalam Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim yang akan menjadi PM setelah dirinya menjabat selama 2 tahun saja.
Anwar Ibrahim juga merupakan murid politik Mahathir Mohamad. Hanya saja keduanya pernah berseteru hebat, sampai-sampai Anwar dikenai tuduhan sodomi yang mengakibatkan dirinya harus mendekam dalam penjara selama beberapa tahun.
Mahathir dan Anwar sepakat saling meletakkan kapak demi menggulingkan pemerintahan PM Najib Razak, yang tercemar dengan skandal mega korupsi 1MDB.
Belakangan ini, kabar yang menyebut bahwa di dalam tubuh PKR terjadi perpecahan semakin santer.*