Hidayatullah.com—Para anggota Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang memerintahkan zona larangan terbang di atas Libya, juga menangguhkan keanggotan Libya dari Dewan Hak Asasi Manusia.
Resolusi 1970 mengotorisasi Zona Larangan Terbang atas Libya dan mengizinkan “semua langkah yang diperlukan” yang harus diambil “untuk melindungi warga sipil dan wilayah penduduk sipil di bawah ancaman serangan di (Libya), termasuk Benghazi, dan mencangkup pula wilayah yang telah dikuasai pasukan pemerintah,” demikian dilaporkan Reuters pada hari Kamis (17/3) waktu AS.
Ribuan warga Benghazi segera berkumpul di sebuah alun-alun untuk merayakan, setelah resolusi DK PBB diloloskan.
Hal ini memungkinkan untuk dilakukan serangan udara guna menghentikan serangan Qadhafi melawan kekuatan-kekuatan revolusioner di Libya.
Hasil suara 10-0 dengan lima abstain bagi 15 anggota DK. Para anggota dewan tetap Cina dan Rusia tidak menggunakan kekuatan veto mereka, melainkan abstain.
Dalam sambutannya kepada Dewan Keamanan, Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe mengatakan dunia harus bertindak untuk mendukung Libya.
“Dunia ini saat ini sedang hidup satu revolusi besar, yang akan mengubah perjalanan sejarah. Di Afrika Utara, Teluk Persia, orang-orang Arab akan menghirup nafas demokrasi,” katanya.
“Di Libya, sayangnya, selama beberapa minggu rakyat telah ditembak tersungkur ke kaki Kolonel Qadhafi,” katanya.
“Kami siap dan bersedia untuk bertindak bersama-sama, termasuk dengan anggota Arab. Kita hanya punya sedikit waktu tersisa. Ini adalah hitungan hari… Mungkin itu adalah hitungan jam,” kata Juppe. “Kita tidak akan tiba terlambat.”*
Keterangan foto: Saat sidang anggota Dewan Keamanan PBB.