Hidayatullah.com–Polisi Jerman hari Selasa (20/8/2019) menyita server dan media penyimpan data yang dipakai portal xplosives.net. Polisi mengatakan bahwa website itu, yang memberikan petunjuk cara membuat senjata dan bom berkekuatan setingkat militer, beroperasi di dunia maya sejak 2006.
Operasi hari Selasa itu melibatkan sekitar 1.000 petugas dan dikoordinasikan oleh departemen kepolisian di kota Göttingen. Penggerebekan yang dilaksanakan waktu fajar itu juga digelar di negara tetangga Kroasia dan Lithuania, lansir DW.
Polisi memgatakan mereka menggerebek rumah 22 warga negara Jerman berusia antara 17 dan 55 tahun. Namun, polisi tidak menangkap tersangka satu pun, karena mereka dianggap tidak ada yang akan melarikan diri alias buron.
Orang-orang yang menggunakan website tersebut rupanya para peminat eksplosif amatir yang saling bersaing menciptakan bom dengan keluatan ledak terbesar. Polisi mengatakan tidak ada motif politik di belakang aksi mereka.
Website xplosives.net dapat diakses bebas oleh siapa saja dan tidak ditempatkan di darknet.
Penggerebekan hari Selasa itu dilakukan di wilayah negara bagian Baden-Württemberg, Bavaria, Berlin, Hesse, Niedersachsen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, Schleswig-Holstein dan Thuringia.
Keisengan anak-anak di Jerman akan bahan peledak cukup mengkhawatirkan. Pada awal Desember 2018 contohnya, seorang bocah lelaki berusia 10 tahun meledakkan sebuah toilet di sekolahnya dengan menggunakan kembang api ilegal. Akibatnya sekolah si bocah yang berada di kota Duisburg itu mengalami kerusakan parah.
Menurut polisi, ledakan tersebut menghancurkan toilet, merontokkan keramik lantai dan dinding, meruntuhkan langit-langit dan jendela, sehingga pecahan kacanya terlempar sejauh 15 meter ke halaman sekolah. Beruntung si bocah sempat keluar dari toilet sebelum kembang api itu meledak.*