Hidayatullah.com—Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa berjanji akan terus mendukung militer Republik Demokratik Kongo dalam melawan kekompok-kelompok bersenjata.
Mengunjungi kota Beni di bagian timur RD Kongo, Sekjen Antonio Guterres mengatakan perlu dilakukan tindakan ofensif terhadap para pemberontak.
Sekitar 16.000 personel pasukan penjaga perdamaian dikerahkan di negara itu, sehingga menjadikannya salah satu misi PBB terbesar di dunia.
Anggaran tahunan untuk misi pasukan perdamaian PBB di sana mencapai lebih dari $1 miliar.
Guterres berjanji pasukan perdamaian PBB akan bekerja sama erat dengan militer dan polisi RD Kongo.
Warga di daerah Beni sering mengeluhkan bahwa pasukan PBB yang ditempatkan di sana tidak efektif, lapor editor BBC Afrika Will Ross hari Ahad (1/9/2019).
Pasukan penjaga keamanan PBB dikerahkan pertama kali ke negara itu hampir dua puluh tahun silam. Namun, kekerasan terus berlangsung dan biaya misi PBB di sana membengkak.
“Kami akan melakukan apapun untuk mengakhiri momok ketidakamanan ini,” kata Guterres seperti dilaporkan AFP.
Sekjen PBB itu juga terbang ke Mangina di mana saat ini terjadi wabah Ebola yang bermula setahun lalu. Gangguan keamanan di kawasan itu menyebabkan penanggulangan Ebola terkendala dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang virus itu juga menyulitkan pencegahan penyebaran virus yang telah menewaskan 2.000 orang sejauh ini.
Guterres mengunjungi sebuah pusat perawatan Ebola dan bertemu sejumlah penyintas penyakit mematikan tersebut.*