Hidayatullah.com—Seruan agar dilakukan lagi referendum untuk memutuskan kemerdekaan Skotlandia bergema dan semakin menguat hanya beberapa pekan sebelum Brexit kemungkinan terwujud. Hari Sabtu (5/10/2019), ratusan ribu orang ambil bagian dalam unjuk rasa pro-kemerdekaan Skotlandia di ibu kota Edinburgh.
Mereka membawa bendera-bendera Skotlandia, sebagian mengenakan pakaian tradisional kilts dan memainkan alat musik khas setempat bagpipes, sambil berjalan kaki dari Holyrood Park, lansir DW.
Joanna Cherry, seorang anggota parlemen dari Partai Nasionalis Skotlandia (SNP), merupakan salah satu sosok ternama yang ambil bagian dalam unjuk rasa tersebut. Cherry merupakan orang di balik gugatan hukum sukses yang memperkarakan keputusan pembekuan sementara parlemen oleh PM Inggris Boris Johnson pada bulan September. Dia juga salah satu politisi yang mendukung diloloskannya undang-undang yang memaksa PM Johnson agar meminta tambahan waktu kepada Uni Eropa supaya Brexit tidak dilakukan tanpa adanya kesepakatan.
Kaum nasionalis menuntut referendum baru guna memutuskan apakah rakyat ingin Skotlandia lepas dari Inggris Raya. Pada referendum kemerdekaan tahun 2014, rakyat Skotlandia mayoritas memilih untuk tetap bergabung dengan Inggris Raya. Akan tetapi, dalam referendum Brexit 2016, sebanyak 62% rakyat menolak Inggris Raya keluar dari Uni Eropa, yang menurut nasionalis berarti rakyat sudah tidak ingin tetap bersama Inggris sebab kerajaan itu memilih untuk keluar UE.
Nicola Sturgeon, politisi SNP yang menjabat menteri utama (kepala pemerintahan) Skotlandia, berargumen bahwa Brexit akan mencabik-cabik perekonomian Sktolandia. Sturgeon sudah mengutarakan dukungannya agar referendum kemerdekaan kedua digelar pada 2021.
Sekelompok orang dalam jumlah yang lebih kecil menggelar demonstrasi tandingan dengan membawa bendera kebangsaan Inggris Raya Union Jack.*