Hidayatullah.com–Departemen Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi atas keluarga Gupta dan seorang rekan bisnis mereka terkait korupsi di Afrika Selatan.
Sanksi tersebut menarget Gupta bersaudara yang terdiri dari Atul, Ajay dan Rajesh. Pengusaha Afsel Salim Essa juga dikenai sanksi serupa, lansir BBC Rabu (10/10/2019).
Mereka dituduh memanfaatkan pertemanannya dengan Jacob Zuma, mantan presiden Afsel, untuk mendapatkan keuntungan finansial serta mempengaruhi penunjukan menteri.
Mereka semua menolak tuduhan itu.
Zuma, yang dipaksa meletakkan jabatan pada Februari 2018, menghadapi dakwaan mengawasi jaringan korupsi selama menjabat.
Dia kemudian digantikan oleh Cyril Ramaphosa, yang waktu itu menjabat wakil presiden, yang berjanji akan memberantas korupsi di Amerika Serikat.
“Keluarga Gupta memanfaatkan koneksi politiknya untuk terlibat dalam korupsi dan suap-menyuap yang meluas, menjaring kontrak-kontrak pemerintah, serta menyalahgunakan aset negara,” kata Sigal Mandelkar, wakil menteri keuangan bidang intelijen keuangan dan terorisme.
“Kami akan teeus mengeluarkan dari sistem keuangan AS mereka yang mengambil untung dari korupsi,” imbuh Depkeu AS.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kehakiman Afsel mengatakan sanksi itu akan memastikan Gupta bersaudara dan mitranya tersebut tidak dapat melakukan bisnis di AS atau dengan perusahaan Amerika manapun di seluruh dunia.
Keluarga Gupta dikabarkan sudah meninggalkan Afsel dan bermukim di Dubai.
Siapa keluarga Gupta?
Gupta bersaudara adalah keluarga pengusaha asal India.
Mereka pindah ke Afrika Selatan dari negara bagian Uttar Pradesh, di bagian utara India, pada tahun 1993, sesaat setelah kekuasaan minoritas kulit putih ditumbangkan dan negara yang puluhan tahun mengalami apartheid itu mulai terbuka dengan dunia.
Di kampung halamannya keluarga itu memiliki bisnis kecil, tetapi pada awal 2018 induk usaha mereka Sahara Group (tidak ada hubungannya dengan pengusaha kakap di India dengan nama yang sama) memiliki annual turnover sekitar 200 juta rand ($22 juta).
Selain komputer, mereka memiliki bisnis di bidang pertambangan, energi teknologi, media serta perjalanan udara.
Mereka kabarnya bertemu Presiden Jacob Zuma lebih dari 10 tahun silam, ketika dia menghadiri salah satu pesta yang digelar keluarga Gupta.*