Hidayatullah.com—Amerika Serikat mengumumkan pengerahan pasukan tambahan ke Arab Saudi, hari Jumat (11/10/2019), guna memperkuat pertahanan kerajaan itu setelah serangan 14 September atas fasilitas-fasilitas minyaknya, yang ditudingkan Washington dan Riyadh ke Iran.
Pentagon mengatakan pengerahan kekuatan militer Amerika Serikat ke Arab Saudi itu termasuk skuadron pesawat tempur, unit ekspedisi udara dan personel pertahanan udara. Ditambah 200 tentara yang dikirim ke Saudi bulan lalu, total ada sekitar 3.000 personel militer yang dikerahkan Washington, lapor Reuters.
Guna meningkatkan pertahanan Saudi, Pentagon mengatakan pihaknya mengirimkan tambahan dua unit rudal Patriot dan satu Terminal High Altitude Area Defense system (THAAD).
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan kepada para reporter bahwa pengerahan itu ditujukan guna menghalau serangan Iran.
Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tidak akan menanggung biaya pengerahan kekuatan militer tersebut. “Arab Saudi, atas permintaan saya, sudah setuju untuk membayar kita (AS) atas apapun yang kita lakukan,” kata Trump kepada awak media.
Sebagian sekutu politik Trump dari kalangan Partai Republik menyeru agar dilakukan serangan balasan terhadap Iran. Namun, Trump sejauh ini masih menolak usulan itu.
Tidak jelas apakah pasukan diumumkan akan diberangkatkan itu merupakan pengganti dari pasukan Amerika yang direncanakan pulang kandang dalam beberapa pekan atau bulan mendatang.
Pentagon juga belum mengumumkan apakah akan akan mengganti kapal induk USS Abraham Lincoln dan satuan tempurnya ketika tugas mereka mengarungi lautan Timur Tengah selesai.
Esper menolak menjelaskan apakah kapal induk itu, yang mengangkut ribuan personel dan banyak persenjataan, akan diganti.*