Hidayatullah.com–Juru bicara resmi Departemen Luar Negeri Mesir Hossam Zaki mengatakan, Sabtu (20/11), laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengenai kebebasan beragama di dunia tidak dapat diterima secara prinsipil, karena dikeluarkan oleh lembaga yang tidak memiliki hak untuk melakukan penilaian semacam itu. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (21/11).
Juru bicara itu juga menambahkan bahwa laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak sesuai dengan situasi keberagamaan di Mesir. Laporan Amerika tersebut terlalu bergantung pada pemberitaan media dan sumber nonpemerintah yang tidak memiliki kredibilitas, tanpa berusaha menyoroti dari sudut pandang lain.
Zaki menyayangkan akan keputusan Amerika Serikat itu. Ia mengatakan bahwa Mesir lebih tertarik pada peraturan yang dikeluarkan oleh PBB.
Laporan Amerika Serikat yang dikeluarkan pada hari Rabu lalu tersebut mengkritik tentang kebebasan beragama di Mesir, terutama mengenai tuduhan diskriminasi terhadap umat Kristen di Mesir.
Laporan tersebut menyatakan bahwa umat Kristen mendapatkan diskriminasi, baik secara individu maupun kelompok, terutama dalam hal mendapatkan pekerjaan di pemerintahan.
Selain itu, laporan Amerika tersebut juga menyebutkan bahwa anggota Ikhwanul Muslimin di Mesir mendapatkan penahanan sewenang-wenang dan tekanan dari pemerintah.
Sementara itu, gereja-gereja di Mesir menyambut baik laporan Amerika Serikat tersebut, dan turut menegaskan adanya diskriminasi terhadap umat Kristen di Mesir. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa ini semua adalah “daftar hitam” yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sebagai akibat dari mengabaikan kritikan-kritikan sebelumnya. [sdz/jzr/hidayatullah.com]