Hidayatullah.com–Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendeklarasikan akhir dari era kolusi antara kriminal dan pemerintah, mengatakan bahwa dahulu pernah bos narkoba Joaquin “El Chapo” Guzman setara kekuasaannya dengan presiden negara itu.
Lopez Obrador, yang menjabat presiden sejak Desember 2018, naik ke puncak kekuasaan dengan janji akan mencerabut akar korupsi di Meksiko. Dia membanggakan kemajuan kerjanya menuju target tersebut dalam pidato Malam Tahun Baru di rerunturan situs Palenque di selatan Meksiko.
“Dahulu ada masanya Guzman Loera berkuasa, atau memiliki pengaruh, seperti yang dimiliki presiden ketika itu,” kata Lopez Obrador seperti dikutip Reuters Selasa (31/12/2019). “Akibatnya sulit untuk menghukum para pelaku kejahatan. Namun, hal itu sekarang sudah menjadi sejarah.”
Bulan lalu, Genaro Garcia Luna, seorang bekas pejabat tinggi pemerintah Meksiko, didakwa di Amerika Serikat dengan tuduhan menerima jutaan dolar uang suap dari kartel narkoba Sinaloa yang pernah dipimpin El Chapo.
Lopez Obrador sudah mengatakan bahwa Meksiko tidak akan menyelidiki mantan presiden Felipe Calderon, yang memimpin negara Amerika Tengah tersebut kala itu. Namun, Lopez Obrador mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan otoritas Amerika Serikat dalam kasus Garcia Luna, yang pindah ke AS pada tahun 2012.
Guzman tahun lalu divonis penjara seumur hidup tanpa kesempatan untuk mengajukan pembebasan dini, dan dipindahkan ke penjara berpenjagaan super ketat di Colorado setetah dinyatakan pengadilan AS bersalah menyelundupkan berton-ton narkoba ke AS selama karirnya sebagai pengedar barang haram itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Guzman nyaris menjadi legenda atas aksinya melarikan diri dari penjara Meksiko berpenjagaan sangat ketat dua kali dan berhasil menghindari kejaran aparat yang melakukan perburuan besar-besaran terhadapnya, sementara dia memoles citra diri sebagai Robin Hood di kalangan rakyat miskin di daerah Sinaloa.*