Hidayatullah.com—Presiden Prancis Emmauel Macron hari Senin (13/4/2020) mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memperpanjang virtual lockdown sampai 11 Mei guna mengerem laju penyebaran coronavirus penyebab Covid-19. Dia mengatakan kemajuan sudah tampak, tetapi pertempuran melawan virus maut itu belum usai.
Macron juga mengatakan bahwa perbatasan dengan negara-negara non-Uni Eropa masih akan ditutup.
Mengakui bahwa pemerintahannya tidak siap dalam menghadapi wabah Covid-19 di awal penyebarannya, Macron mengatakan bahwa pembatasan-pembatasan yang belum pernah dilakukan sebelumnya di negara itu menunjukkan hasil.
“Epideminya mulai melambat. Tampak menunjukkan hasil,” kata Macron dalam pidato yang ditujukan kepada rakyat yang disiarkan televisi, lapor Radio France Internationale. “Terima kasih atas upaya Anda semua, setiap hari kita membuat kemajuan.”
“Namun, negara kita awalnya tidak cukup siap untuk menghadapi krisis ini. Kita semua akan menanggung konsekuensinya,” ujar Macron.
Pidato Macron itu disampaikan di akhir masa empat pekan lockdown. Selama itu, warga Prancis diperintahkan untuk tinggal di rumah dan tidak bepergian kecuali untuk membeli maknan, pergi bekerja, mencari pengobatan atau berolahraga sendirian.
Setelah terus bertambah, jumlah pasien yang dirawat di ICU di berbagai rumah sakit Prancis pada awal April mulai berkurang.
Namun, sementara rumah sakit sudah tidak lagi kewalahan –setelah dibantu dengan pemindahan pasien dengan menggunakan pesawat, helikopter, dan bahkan kereta cepat dari wilayah Prancis bagian timur dan Paris ke barat, panti-panti jompo masih terus bekerja tak kenal lelah menangani penghuni panti yang sangat rentan terpapar Covid-19.
Per hari Senin, coronavirus telah merenggut nyawa 14.967 jiwa di Prancis, keempat tertinggi di dunia, dengan kasus infeksi terkonfirmasi mencapai 98.076, menurut data resmi pemerintah.
Macron mengatakan pada 11 Mei Prancis akan sudah dapat melakukan tes terhadap siapa saja yang menunjukkan gejala Covid-19. Sekolah dan taman bermain serta penitipan anak juga akan secara bertahap dibuka kembali.*