Hidayatullah.com—Warga desa Huancavelica di Peru menahan delapan orang teknisi yang bertugas memperbaiki antena, karena khawatir apa yang mereka kerjakan menyebarkan penyakit Covid-19. Mereka dibebaskan beberapa hari kemudian.
Warga desa mengira para pekerja itu –yang datang untuk memperbaiki sebuah antena wireless—akan memasang teknologi 5G di desa mereka.
Sebagaimana diketahui, sejak coronavirus mewabah banyak bertebaran kabar palsu di internet dan media sosial yang menyebutkan bahwa bibit penyakit itu disebarkan melalui teknologi komunikasi 5G. Padahal, para ilmuwan sudah berulang kali menegaskan hubungan kedua hal itu secara biologis tidak mungkin.
Juru bicara dari Gilat, perusahaan yang mempekerjakan para teknisi itu, mengatakan bahwa pihaknya tidak mendengar kabar dari mereka sejak hari Rabu malam (10/6/2020).
“Warga desa tidak memperbolehkan mereka masuk … mereka mengira bahwa 5G menularkan Covid-19,” kata Arieh Rohrstoc kepada stasiun televisil Channel N seperti dilansir BBC Jumat.
“Mereka salah paham, mengira bahwa Covid ditularkan melalui gelombang radio. Teknologi kami nirkabel dan virus tidak dapat ditularkan lewat gelombang elektromagnetik,” ujarnya.
Menurut laporan media setempat, warga desa –yang berasal dari distrik Paucara dan Yauli—mengatakan akan membebaskan para pekerja itu apabila mereka menyingkirkan antena-antena tersebut.
Meskipun Peru sudah melaporkan 6.000 lebih kematian dan hampir 215.000 kasus infeksi coronavirus, tetapi penularan penyakit Covid-19 di daerah Huancavelica tergolong sedikit. Pastinya warga takut penyakit mematikan itu akan merambah daerah mereka.
Aparat dari Kepolisian Huancavelica hari Ahad (14/6/2020) kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa kedelapan teknisi yang ditahan sejak hari Rabu itu akhirnya dilepas oleh warga yang menyanderanya.
“Semua sudah dilepaskan,” kata Leni Palacios dari kantor Kepolisian Huancavelica, seraya menambahkan bahwa kondisi mereka semua baik-baik saja.
Palacios mengatakan para pekerja dilepaskan setelah dilakukan pertemuan antara warga setempat dengan sebuah komisi yang terdiri dari pejabat Kementerian Transportasi, pemerintah daerah dan Gilat Peru.
Jubir Kementerian Transportasi Jose Aguilar mengatakan kepada RPP Radio bahwa Peru tidak memiliki antena 5G, dan dia menegaskan bahwa antena jaringan komunikasi itu tidak berkaitan dengan Covid-19.*