Hidayatullah.com—Pihak berwenang di Burundi mengumumkan kebijakan tidak biasa untuk memerangi pandemi coronavirus penyebab penyakit Covid-19, tidak lagi menggunakan cara santai seperti yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.
Dalam pidato di hadapan parlemen usai upacara pengambilan sumpah para menteri, presiden Burundi yang baru Evariste Ndayishimiye mengumumkan sejumlah kebijakan baru penanganan wabah coronavirus, termasuk soal sabun.
Guna memastikan bahwa mayoritas penduduk bisa mendapatkan sabun harga komoditi ini akan dipangkas 50%. Pemerintah akan menanggung setengah biaya produksi sabun sehingga menutupi kerugian pihak pembuat sabun.
“Siapa saja yang ketahuan menyelundupkan sabun murah dari Burundi akan dianggap membantu penyebaran coronavirus dan akan diambil tindakan yang sesuai dengannya,” kata Presiden Ndayishimiye seperti dilansir BBC Selasa (30/6/2020).
Di semua kota harga air akan diturunkan signifikan sampai coronavirus dapat ditanggulangi.
Siapa saja yang menunjukkan gejala Covid-19, akan didesak untuk pergi ke rumah sakit di mana mereka akan dites dan dirawat secara gratis.
Apabila wabah muncul di suatu daerah, semua orang yang tinggal di sana akan dites.*