Hidayatullah.com—India mengkonfirmasi kasus infeksi coronavirus di negaranya hampir menyentuh angka satu juta, sementara pemerintah-pemerintah daerah memberlakukan lockdown lokal agar rumah sakit tidak lumpuh akibat kebanjiran pasien Covid-19.
Dilansir Associated Press, hari Rabu (15/7/2020) India melaporkan hampir 30.000 kasus baru dengan 582 lagi kematian, menjadikan total infeksi coronavirus di negara itu lebih dari 936.000 dengan 24.000 kematian. Angka sebenarnya, seperti di berbagai belahan dunia lain, menurut para pakar diyakini lebih besar dikarenakan terbatasnya tes yang dilakukan dan buruknya sistem pemantauan di negara itu.
Bihar menerapkan lockdown selama dua pekan mulai hari Kamis besok. Negara bagian di timur India itu berpenduduk 128 juta dan memiliki sistem kesehatan yang rapuh. Sejak hari Sabtu, Bihar mencatat lebih dari 1.000 kasus infeksi baru setiap hari meskipun tes Covid-19 di sana terkategori minim.
Di Bangalore, kota di mana terdapat kantor-kantor perusahaan teknologi seperti Amazon dan Apple, pemerintah memberlakukan penguncian wilayah selama sepekan sejak Selasa malam.
Jayaprakash Muliyil, seorang pakar epidemiologi di Christian Medical College di selatan India, memperingatkan bahwa angka kematian Covid-19 sesungguhnya di negara itu bisa jadi lebih tinggi dikarenakan tidak adanya sistem pelaporan yang dapat diandalkan di daerah-daerah pedesaan. “Kami tidak memiliki infrastrukturnya,” kata Muliyil.
Dr Ashish Jha, direktur Harvard’s Global Health Institute, mengatakan bahwa dengan lajunya pertambahan jumlah kasus baru, strategi yang dipakai India harus fokus pada menjaga agar angka penularan tetap rendah sebisa mungkin dan pada saat yang sama berusaha menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.
“Anda harus memastikan tes dan isolasi terus dilakukan …memastikan orang tidak melakukan pertemuan di tempat-tempat tertutup,” ujarnya.*