Hidayatullah.com- Pandemi Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 17 juta orang dan menelan lebih dari 670.000 korban jiwa sejak kemunculannya pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Hubei, China.
Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, pandemi virus corona ini adalah jenis bencana yang bakal berdampak lama pada masa mendatang.
“Pandemi ini merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya bakal terasa hingga puluhan tahun ke depan,” sebutnya pada pertemuan komite darurat WHO kemarin, berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh badan PBB itu kutip Antaranews.com pada Sabtu (01/08/2020).
Amerika Serikat, Brazil, Meksiko, dan Inggris selama beberapa minggu belakangan sangat terguncang akibat penyakit Covid-19, saat pemerintahan mereka berjuang untuk mendapatkan cara penanganan yang efektif.
Menurut Teros, situasi ekonomi di berbagai wilayah babak belur karena pembatasan akibat Covid-19, yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, dan banyak wilayah yang mengkhawatirkan gelombang kedua kemunculan Covid-19.
Menurutnya, walaupun pengetahuan tentang virus baru meningkat, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan populasi masih rentan.
“Hasil awal dari riset serologi (antibodi) menunjukkan gambar yang konsisten: sebagian besar orang di dunia masih rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang pernah menjadi wabah parah sekali pun,” sebut Teros.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Katanya, banyak negara yang yakin bahwa mereka yang telah melewati masa tersulit, kini sedang bergulat dengan wabah baru.
“Sejumlah negara yang tidak begitu berdampak, kini menyaksikan lonjakan kasus maupun kematian,” sebutnya.
Menurut WHO pekan lalu, sekitar lebih dari 150 perusahaan farmasi sedang membuat vaksin, meski penggunaan pertama vaksin tidak dapat diprediksikan hingga awal 2021.*