Hidayatullah.com–Disney hari Selasa (29/9/2020) mengatakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan 28.000 karyawannya di divisi taman-taman hiburan miliknya yang ada di Amerika Serikat.
PHK diperlukan untuk memenuhi persyaratan jarak sosial dan menurunnya kunjungan wisatawan akibat pandemi, serta ketidakpastian kapan taman-taman hiburan dapat dibuka kembali, kata Mouse House dalam sebuah rilis pers seperti dilansir AFP.
Josh D’Amaro, chairman Disney Parks, Experiences and Products, mengakui keputusan itu merupakan hal yang berat, tetapi pihaknya yakin langkah tersebut akan memungkinkan perusahaan muncul kembali dengan operasional lebih efektif dan efisien saat kondisi pulih seperti sediakala.
Sekitar sepertiga dari pekerja yang terdampak adalah staf paruh waktu.
Menarik kedatangan jutaan turis setiap tahunnya, Disneyland di Anaheim dekat Los Angeles merupakan taman wisata yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia kedua, setelah Magic Kingdom di Walt Disney World di Orlando.
Namun, tidak seperti Disney theme parks di Florida, Tokyo, Hong Kong, Shanghai dan Paris, lokasi wisata di Anaheim sampai saat ini belum dapat dibuka kembali dikarenakan pembatasan Covid-19 yang diberlakukan di negara bagian California.
Disneyland awalnya dijadwalkan akan dibuka kembali pada bulan Juli, tetapi batal karena pemerintah setempat khawatir dengan penularan coronavirus yang kembali melonjak jumlah kasusnya.
Sejauh ini California mengkonfirmasi 805.000 kasus infeksi coronavirus, yang terbanyak dibandingkan negara-negara bagian lain di Amerika Serikat.
Pekan lalu, D’Amaro menyeru Gubernur California Gavin Newsom untuk “membantu kami buka kembali” atau berisiko ada PHK ribuan pekerja.
“Semakin lama kami menunggu, semakin parah dampaknya bagi masyarakat Orange County dan Anaheiim,” ujarnya, mendesak agar pemerintah memperlakukan taman-taman hiburan sama seperti sektor lain yang mendapatkan perhatiannya.
California memberlakukan sistem empat lapis dalam kebijakan berkaitan dengan Covid-19. Orange County, di mana Disneyland berada, termasuk zona berbahaya paling tinggi kedua.
Namun, bahkan taman hiburan yang berada di zona lebih rendah, hingga sekarang belum boleh beroperasi kembali.*