Hidayatullah.com–Amazon mengatakan sekitar 20.000 pekerja garis depannya di Amerika Serikat telah dinyatakan positif atau diduga mengidap Covid-19.
Meskipun demikian, Amazon mengatakan infeksi di kalangan pekerjanya jauh di bawah apa yang terlihat di penduduk AS pada umumnya.
Pengumuman hari Kamis (1/10/2020) oleh raksasa e-commerce itu dilakukan setelah selama berbulan-bulan para karyawan Amazon dan kelompok-kelompok serikat pekerja menyeru agar pihak perusahaan membeberkan informasi berapa banyak pekerjanya yang terinfeksi coronavirus selama pandemi, lansir DW.
Sebagian pekerja di pusat-pusat logistik Amazon sejak lama mengkritik perusahaan yang tidak memberikan perlindungan memadai terhadap kesehatan mereka.
“Sejak awal krisis ini, kami telah bekerja keras untuk memberikan informasi kepada karyawan kami, memberi tahu mereka setiap kasus yang ada di tempat kerjanya,” dalih Amazon lewat tulisan di blog website perusahaan.
Namun, Dania Rajendra, direktur koalisi aktivis buruh dan migran Athena, mengatakan Amazon “membiarkan Covid-19 menyebar cepat seperti kebakaran hutan di fasilitas-fasilitasnya.”
“Amazon, jelas-jelas, merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat,” imbuh Rajendra.*