Hidayatullah.com—Félicien Kabuga, salah satu tersangka genosida di Rwanda yang paling dicari, telah ditangkap di dekat kota Paris, demikian diumumkan Kementerian Kehakiman Prancis.
Kabuga ditangkap oleh petugas gendarmerie di wilayah Asnières-Sur-Seine, di mana dia tinggal dengan identitas palsu, lansir BBC.
International Criminal Tribunal for Rwanda menjerat pengusaha berusia 84 tahun itu dengan dakwaan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia diduga mendanai kelompok ekstrimis dari etnis Hutu yang membantai 800.000orang pada tahun 1994. Kelompok ekstrimis itu memburu komunitas etnis minoritas Tutsi, serta lawan-lawan politiknya.
Jaksa kepala di International Residual Mechanism for Criminal Tribunals (IRMCT) di Den Haag, Belanda, yang menangani kasus-kasus luar biasa berkaitan perang di Rwanda dan bekas negara Yugoslavia, mengatakan Kepolisian Prancis menangkap Kabuga pada hari Sabtu (16/5/2020) dalam “operasi canggih dan terkoordinasi secara simultan di sejumlah lokasi.” Operasi penangkapan itu merupakan hasil dari investigasi gabungan.
“Penangkapan Félicien Kabuga hari ini menjadi peringatan kepada mereka yang bertanggung jawab atas genosida itu bahwa mereka dapat diseret ke hadapan hukum atas kejahatan yang mereka lakukan meskipun sudah 26 tahun berselang,” kata Serge Brammertz dari IRMCT dalam sebuah pernyataan.
“Bagi keadilan internasional, penangkapan Kabuga menunjukkan bahwa kita bisa berhasil ketika kita memiliki dukungan internasional,” imbuhnya.
Brammertz memuji hasil kerja aparat Prancis, tetapi dia juga menegaskan juga tentang kontribusi penting dari Rwanda, Belgia, Inggris, Jerman, Belanda, Austria, Luxembourg, Swiss, Amerika Serikat, Europol dan Interpol.
Apabila prosedur hukum di Prancis sudah dilewati, Kabuga diharapkan akan segera dialihkan sebagai tahanan IRMCT, di mana dia akan diadili.
Kabunga didakwa pada tahun 1997 dengan 7 dakwaan genosida, keikutsertaan dalam genosida, penghasutan langsung dan penghasutan publik untuk melakukan genosida, upaya percobaan untuk melakukan genosida, konspirasi untuk melakukan genosida, persekusi serta eksterminasi.
AS mengatakan Kabuga merupakan salah satu pendiri dan pimpinan Fonds de Défense Nationale (FDN), yang melaluinya dia diduga menyalurkan dana ke pemerintah interim Rwanda untuk pelaksanaan genosida tahun 1994.
Dia juga diduga memberikan dukungan logistik kepada kelompok militan pelaku pembantaian dengan menyuplai senjata dan seragam serta menyediakan transportasi untuk mereka.*