Hidayatullah.com–Gugatan class action dilayangkan terhadap sebuah anak perusahaan dari raksasa pertambangan Anglo American, terkait bekas lokasi pertambangan timbal (timah hitam atau plumbum) di Zambia.
Para pengacara yang mewakili sekelompok wanita dan anak-anak mengatakan bahwa lebih dari 100.000 telah mengalami keracunan akibat zat berbahaya dari lokasi tambang timbal di Kabar.
Jutaan ton limbah masih terdapat di tempat pembuangan, yang dikenal warga setempat sebagai “Black Mountain”, lebih dari 25 tahun setelah tambang ditutup, lansir BBC Rabu (21/10/2020).
Anglo American mengatakan belum ada klaim berkaitan dengan tambang tersebut, tetapi tindakan hukum apapun akan dihadapinya dengan sungguh-sungguh.
Perusahaan tambang penghasil platinum terbesar di dunia itu mengatakan bahwa tambang tersebut dimilikinya selama lebih dari 20 tahun sebelum ditutup oleh pemerintah Zambia.*