Hidayatullah.com—Polisi di Kenya mengatakan bahwa mereka sudah meringkus sindikat beranggotakan tujuh pria penipu yang menyamar sebagai sosok Presiden Uhuru Kenyatta dan pejabat-pejabat tinggi Kenya yang mengakali taipan lokal Naushad Merali sehingga kehilangan uang dalam jumlah besar.
Salah satu pria dari komplotan itu menelepon Merali, chairman perusahaan besar Sameer Africa, menirukan suara presiden dan membujuknya untuk memberikan sejumlah uang untuk memfasilitasi kesepakatan bisnis, lapor media lokal mengutip polisi seperti dilansir BBC.
Berapa pastinya jumlah uang yang diberikan Merali tidak jelas, tetapi situs berita lokal Daily Nation menyebut angka 10 juta shilling (sekitar $100.000), sedangkan The Star menyebut angka 80 juta Shilling.
Ketujuh pria itu dihadirkan di pengadilan hari Selasa (26/2/2019), tetapi belum dikenai dakwaan resmi.
Polisi mengatakan mereka masih memerlukan tambahan waktu untuk melakukan penyidikan.
“Oleh karena kerumitan investigasi dan jumlah tersangka yang terlibat, termasuk beberapa yang masih buron, dipastikan bahwa investigasi ini akan melibatkan dokumen dalam jumlah yang sangat banyak seperti dokumen perbankan dan analisis data rekaman telepon,” kata avidavit kepolisian yang dikutip Daily Nation.
Merali adalah salah satu pengusaha kelas kakap Kenya, yang memiliki ketertarikan usaha di berbagai bidang mulai dari teknologi informasi sampai real estate.
Website Sameer Group menyebutkan bahwa selain sebagai pengusaha, Merali juga menjadi anggota badan pemerintah Export Promotion Council dan National Investment Council.
Baik Merali maupun Kenyatta belum memberikan komentar perihal kasus ini.*