Hidayatullah.com–Sri Lanka mulai mengirimkan kembali 242 kontainer berisi sampah berbahaya, termasuk potongan jasad manusia dari kamar mayat, kembali ke Inggris setelah pertarungan hukum selama dua tahun di pengadilan, kata pejabat terkait hari Sabtu (31/10/2020).
Sebanyak 20 kontainer pertama sampah medis, yang di dalamnya termasuk potongan mayat, dimuat ke kapal MV Texas Triumph hari Jumat dan 65 kontainer lainnya akan diangkut dalam kurun sepekan, kata jubir kepabeanan Sri Lanka Sunil Jayaratne.
“Sisanya Akan segera dikapalkan begitu kapal lainnya tersedia,” kata Jayaratne seperti dikutip AFP.
Pengadilan banding Sri Lanka dua pekan lalu memerintahkan pemulangan kembali sampah biologi dari rumah sakit dan berton-ton sampah plastik impor karena dinilai melanggar regulasi pelayaran internasional.
Impor itu tiba di Sri Lanka antara September 2017 dan Januari 2018, dan Centre for Environmental Justice (CEJ) mengajukan gugatan ke pengadilan agar impor itu ditolak.
Pihak kepabeanan tidak mengungkapkan jenis sampah tersebut, tetapi sejumlah petugas mengatakan isinya termasuk potongan kain, perban dan potongan tubuh manusia dari kamar mayat.
Pada bulan September, 260 ton sampah lain yang dikemas dalam 21 kontainer dikirim kembali ke Inggris setelah negara itu setuju untuk mengambilnya kembali.
Otoritas lokal menemukan sampah itu setelah gugatan hukum terhadap 242 kontainer berisi sampah sudah dimulai di kawasan pelabuhan Kolombo dan perdagangan bebas di dekat ibukota.
Kepabeanan Sri Lanka bersikukuh mengatakan semua kontainer berisi sampah tersebut dibawa ke negaranya dengan melanggar hukum internasional yang mengatur tentang pengapalan sampah berbahaya, termasuk plastik.
Tahun lalu penyelidikan Sri Lanka terhadap 3.000 ton sampah berbahaya ilegal mendapati bahwa pengimpornya telah mengirimkan kembali sekitar 180 ton sampah ke India dan Dubai pada tahun 2017 dan 2018.
Selain Sri Lanka, Filipina, Indonesia and Malaysia juga telah mengembalikan ratusan kontainer berisi sampah kembali ke negara asalnya, sebab mereka menolak negaranya dijadikan tempat pembuangan sampah dunia.*