Hidayatullah.com–Sebuah kelompok nirlaba Turki membangun sebuah monumen di Bosnia dan Herzegovina utara untuk mengenang para korban dan para martir Perang Bosnia yang terjadi sepanjang tahun 1992-1995.
Doa bersama juga diadakan untuk para martir pada upacara pembukaan di Kota Doboj.
Inisiatif pembangunan monumen ini diambil oleh Persatuan Kota Dunia Turki (TDBB).
Sekretaris Jenderal TDBB Fahri Solak mengatakan dia senang bahwa monumen dibangun untuk memperingati mereka yang membela kota dengan nyawa mereka.
Wali kota Doboj East, Kemal Bratic, mengungkapkan upacara untuk memperingati para martir dan korban juga diadakan di monumen ini.
“Peringatan ini adalah pesan bahwa kita tidak boleh melupakan apa yang terjadi selama masa perang,” kata Bratic.
Baca: Hari Ini 22 tahun Pembantaian Muslim Bosnia oleh Milisi Serbia Bosnia
Pada monumen tersebut juga terukir 340 nama-nama para martir.
Selain membangun monumen, melalui Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengatakan hari Rabu, Turki bersama Bosnia dan Herzegovina sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan,
Canikli berbicara pada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Bosnia, Marina Pendes, Canikli menggambarkan Bosnia sebagai “negara yang berharga dan penting” bagi Turki.
Dia pun menyebut pertemuannya dengan Pendes sebagai sesuatu yang “konstruktif” dan “menghasilkan,” menteri Turki mengatakan: “Kedua negara sepakat untuk lebih mengembangkan hubungan di bidang pertahanan.”
“Kami akan terus memberikan dukungan kepada Bosnia dan Herzegovina. Kami percaya bahwa Bosnia dan Herzegovina akan segera menjadi anggota NATO dan UE,” kata Canikli.
Menggarisbawahi hubungan historis antara kedua negara, menteri Turki mengatakan Bosnia dan Herzegovina memiliki posisi strategis di Balkan.
“Tanpa stabilitas di Bosnia dan Herzegovina, tidak akan ada stabilitas di Balkan dan di Eropa. Dan jika tidak ada stabilitas di Balkan, tidak akan ada stabilitas di dunia,” kata Canikli.
Selama kunjungannya, Canikli juga mengunjungi Pemakaman Kovaci di Sarajevo dan meletakkan karangan bunga di makam Presiden Alija Izetbegovic yang pertama di Bosnia.
Setidaknya 200.000 kaum Muslim tewas dibantai, ribuan dipaksa mengungsi dari rumah mereka dan lebih 20 ribu Muslimah diperkosa dalam Perang Balkan tahun 1992-1995, yang dipicu oleh pecahnya bekas Yugoslavia.
Rakyat Bosnia menyatakan bahwa Serbia adalah dalang “pembersihan etnis” Muslim Bosnia dan Kroasia selama perang itu.*