Hidayatullah.com—Vatikan menegaskan kembali sikap penentangan Paus Fransiskus terhadap perkawinan homoseksual dam sebuah surat yang dikirimkan ke para uskup Katolik di seluruh dunia.
Paus Fransiskus belum lama ini menjadi kepala berita berbagai media di seluruh dunia terkait pernyataannya bahwa kaum homoseksual berhak untuk memiliki sebuah keluarga dan bahwa undang-undang persatuan sipil yang mencakup homoseksual diperlukan. Pernyataan itu merupakan bagian dari sebuah dokumenter tentang perjalanan hidupnya, “Francesco”, yang tayang perdana di Festival Film Roma pada 21 Oktober.
Sebuah “catatan penjelasan” yang dikirim Sekretariat Negara Vatikan ke duta besarnya dan para uskupnya di seluruh dunia, diunggah ke laman Facebook oleh Dubes Vatikan untuk Meksiko pada hari Ahad (1/11/2020). Hari Senin, sebuah sumber Vatikan mengatakan bahwa surat itu benar adanya.
“Lebih dari setahun silam, dalam sebuah wawancara, Paus Fransiskus menjawab dua pertanyaan berbeda dalam dua waktu berbeda, yang, dalam dokumenter yang telah disebutkan itu, diedit dan dipublikasikan sebagai satu jawaban tanpa kontekstualisasi sebagaimana mestinya, yang kemudian menimbulkan kebingungan,” kata surat tersebut seperti dilansir DW.
Dalam satu jawaban, Fransiskus merujuk pada hak homoseksual untuk diterima oleh keluarga mereka sendiri sebagai anak dan saudara (adik/kakak), tetapi bukan bahwa mereka berhak memiliki keluarga sendiri (dengan pasangan sesama jenis), kata surat tersebut.
Kesekretariatan Negara Vatikan mengklarifikasi bahwa Paus Fransiskus menentang perkawinan sesama jenis dan menyatakan dengan jelasbahwa kala itu dia merujukpada undang-undang persatuan sipil, yang oleh sebagian negara dibuat guna mengatur hak yang bisa didapat warganya seperti perawatan kesehatan.
“Jelas bahwa Paus Fransiskus merujuk pada kebijakan tertentu negara dan pastinya bukan doktrin Gereja, yang sudah kerap ditegaskannya kembali selama bertahun-tahun,” kata surat itu.
Sutradara Amerika kelahiran Rusia Evgeny Afineevsky mengatakan kepada para reporter bahwa dia yang mewawancarai Paus Fransiskus. Namun, awak media kemudian menemukan bahwa pernyataan-pernyataan Paus Fransiskus tersebut berasal dari sebuah rekaman lama tahun 2019 berisi wawancara dengan lembaga penyiaran Meksiko Televisa. Sebagian rekaman Televisa dari wawancara itu sebelumnya belum pernah ditayangkan.
Afineevsky rupanya memperoleh rekaman aslinya, yang belum diedit, dari arsip Vatikan.
Dalam rekaman wawancara dengan Televisa, Paus Fransiskus terdengarmmengatakan bahwa “orang-orang homoseksual memiliki hak untuk berada di dalam sebuah keluarga. Mereka adalah anak-anak tuhan.”
Komentar lain tentang persatuan sipil gay bukan kelanjutan dari pernyataan pertama, melainkan berasal dari bagian lain wawancara dengan Televisa. Dalam wawancara kedua itu, Paus Fransiskus bicara tentang posisinya ketika masih menjabat uskup agung Buenos Aires dan dengan tegas menentang perkawinan sesama jenis, tetapi dia lebih suka memperluas perlindungan hukum terhadap pasangan gay di bawah apa yang dipahami di Argentina sebgai UU persatuan sipil.
Dalam wawancara itu pula dikatakan oleh Fransiskus bahwa ada “keganjilan” bagi Gereja Katolik soal “perkawinan homoseksual”. Namun, bagian komentar yang satu ini dipotong dalam dokumenter yang dibuat oleh Afineevsky.
Saat ini, ajaran Gereja Katolik menyebutkan bahwa tendensi kesukaan terhadap sesama jenis bukanlah sebuah dosa, melainkan tindakan homoseksualnya yang merupakan dosa, dan perkawinan adalah sebuah sakramen sakral antara seorang pria dan seorang wanita.*