Hidayatullah.com—Patrick Quinn, salah satu orang yang membantu mempopulerkan kampanye penggalangan dan Ice Bucket Challenge, telah meninggal dunia di usia 37 tahun.
Quinn, seorang pria warga New York, didiagnosis mengidap penyakit syaraf yang tidak dapat disembuhkan amyotropic lateral sclerosis (ALS) pada tahun 2013.
Dia meninggal dunia pada hari Ahad pagi (22/11/2020), tulis para pendukungnya di laman Facebook Quinn, lansir BBC.
Kampanye yang viral mendunia itu berhasil menggalang dana $220 juta untuk penelitian ALS.
Quinn bukanlah orang yang memulai Ice Bucket Challenge, tetapi dia serta keluarga dan temannya membantu upaya penggalangan dana itu menjadi populer di jagat maya pada musim panas 2014.
Dalam kampanye itu orang ditantang untuk menyiramkan seember air es (air sangat dingin) dan merekam aksinya itu lalu mengunggahnya ke media sosial, menantang orang lain melakukan hal yang sama atau memberikan donasi untuk riset ALS. Tidak jarang orang yang tergugah –terutama para pesohor dan orang-orang kaya dunia– melakukan keduanya.
ALS adalah kondisi di mana bagian-bagian dalam sistem syaraf tubuh manusia menjadi rusak, menyebabkan orang yang mengalaminya lemah secara bertahap.
Di Amerika Serikat penyakit itu dikenal dengan sebutan Lou Gehrig’s disease, yang merujuk pada nama seorang atlet baseball AS terkenal yang diduga meninggal karena penyakit itu.
Perlahan tapi pasti penderita ALS akan mengalami kesulitan berjalan, berbicara, menelan dan bernapas.
Harapan hidup pasien ALS sekitar tiga sampai empat tahun setelah orang tersebut didiagnosis mengalaminya, tetapi ada juga yang masih dapat bertahan hingga 10 tahun atau lebih. Prof Stephen Hawking diketahui mengalami ALS selama 55 tahun sampai ajalnya menjemput pada 14 Mei 2018.*