Hidayatullah.com–Wakil Gubernur Daerah Otonom Bangsamoro di Filipina selatan meninggal pada Rabu, pemerintah mengumumkan. Abdul R. Sahrin sedang berjuang melawan tumor otak, kata sebuah pernyataan resmi dikutip laman Anadolu Agency.
Abdul R. Sahrin meninggal di Kota Zamboanga setelah pertempuran selama sebulan melawan tumor otak, kata pernyataan itu. Dikenal sebagai ‘Hassan Jawali’ dan ‘Cong’ di antara para pendukungnya, Sahrin adalah Sekretaris Jenderal Front Pembebasan Nasional Moro, dan anggota Parlemen Otoritas Transisi Bangsamoro.
“Dia adalah tokoh kunci dalam memperjuangkan hak kami untuk menentukan nasib sendiri dan bekerja menuju visi bersama kami tentang Bangsamoro yang damai dan progresif,” tambah siaran pers tersebut.
Wilayah mayoritas Muslim, yang memiliki populasi hampir lima juta, memilih otonomi yang lebih besar dalam referendum 2019 yang bersejarah, mengakhiri konflik selama beberapa dekade dan membuka jalan bagi transisi tiga tahun menuju pemilihan umum.
Pada 26 Februari 2019, Al-Hajj Murad Ebrahim, yang juga ketua Front Pembebasan Islam Moro yang memimpin perjuangan bersenjata, menjabat sebagai kepala daerah hingga tahun 2022. Dia menunjuk dua deputi: Ali Solaiman, dan Sahrin, sekarang sudah meninggal, untuk provinsi pulau.
Setelah masa transisi selesai, daerah akan memiliki otonomi atas urusan dalam negeri, membentuk dan menyelenggarakan peradilan Islam, dan mengelola perairan di sekitarnya bersama dengan pemerintah pusat. Sementara kebijakan luar negeri akan diputuskan oleh Manila, mantan pejuang pembebasan akan memenuhi syarat untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.
Sebagaimana diketahui, pada Januari 2019, wilayah Filipina Selatan mendapatkan otonomi khusus di bawah Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM). BARMM diinisiasi MILF guna menghentikan gejolak kekerasan dan memberikan hak politik dan hukum secara lebih luas bagi masyarakat Muslim.
Namun demikian, sejumlah aksi kekerasan masih belum sepenuhnya hilang di wilayah Filipina Selatan, terutama melalui serangan rangkaian bom kelompok Abu Sayyaf yang terafiliasi dengan Daesh.*