Hidayatullah.com—Seorang politisi ternama Jepang anggota dari partai mitra koalisi yunior, Komeito, mengajukan pengunduran diri dari majelis rendah parlemen Jepang –dikenal dengan sebutan Diet– setelah dihujani kecaman karena mengunjungi sebuah kelab malam di distrik elit Ginza di Tokyo semasa negara itu memberlakukan keadaan darurat karena pandemi Covid-19.
Kiyohiko Toyama, bekas wakil menteri keuangan Jepang, mengundurkan diri dari jabatan sekretaris partai pada 29 Januari, dan menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai anggota Diet pada 1 Februari melalui sekretarisnya kepada Juru Bicara Majelis Rendah Speaker Tadamori Oshima, lapor Asahi Shimbun Senin (1/2/2021).
Toyama diketahui mengunjungi sebuah kelab malam meskipun pemerintah mendesak warganya agar tidak keluar rumah untuk hal yang tidak penting dan meminta pemilik usaha menutup bisnisnya lebih awal guna meredam wabah coronavirus.
“Saya benar-benar menyesal karena telah meremehkan kepercayaan publik terhadap politik,” kata Toyama kepada awak media di gedung Diet kemarin. “Saya tidak bermaksud untuk mencalonkan diri lagi dalam pemilu mendatang,” imbuhnya.
Dalam konferensi pers itu Toyama juga mengakui bahwa pada 29 Januari sebuah organisasi manajemen keuangan yang dipimpinnya telah membayar sekitar 110.000 yen ($1.050) agar dia dan sekretarisnya dapat menikmati wine dan makan malam di tiga kelab hostes (kelab malam di mana para pelayannya adalah wanita berpakaian seronok) dan sebuah sunakku (satu-satunya jenis bar penyedia minuman beralkohol hingga larut malam, banyak terdapat di kota-kota di Jepang). Toyama mengatakan laporan dana politik yang telah direvisi sudah diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri pada hari yang sama.
Toyama, 51, merintis karirnya dari Prefektur Chiba. Dia pertama kali terpilih menjadi anggota Majelis Tinggi pada 2001. Setelah menjabat selama dua periode di Senat, dia kemudian mengikuti pemilu untuk anggota Mejelis Rendah dan terpiliha sebagai wakil daerah Kyushu. Saat ini dia menjalani keanggotaan Diet untuk periode keempat.
Pengunduran dirinya dilakukan bersamaan dengan tiga anggota partai pemerintah LDP yang pada Senin kemarin menyatakan bermaksud keluar dari partainya setelah ketahuan mereka juga mengunjungi kelab malam di Ginza pada bulan Januari meskipun ada status darurat.
Jun Matsumoto mengundurkan diri sebagai pejabat sementara ketua Komite Urusan Diet di Partai Liberal Demokrat(LDP) pada 29 Januari setelah sebuah majalah online melaporkan kunjungannya ke kelab malam di Ginza.
Terungkap kemudian bahwa Matsumoto menikmati hiburan malam dengan ditemani Takashi Otsuka, wakil ketua Komite Urusan Diet di LDP; serta Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Taido Tanose.
Ketiganya menghadap Toshihiro Nikai, sekjen LDP, pada Senin siang di markas besar partai.
Usai pertemuan itu, kepada awak media ketiganya mengatakan bahwa Nikai merekomendasikan agar mereka meninggalkan partai. Mereka juga mengatakan telah menyarahkan surat pengunduran diri ke partai.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato hari Senin mengumumkan bahwa Tanose telah diberhentikan dari jabatannya sebagai wakil menteri.
“Masalah ini sangat serius sebab mereka menggelar pesta sementara status negara dalam keadaan darurat dan mereka menutup-nutupinya,” kata Jun Azumi, ketua Komite Urusan Diet di partai oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional, kepada para reporter menyusul laporan tentang pengumuman pengunduran diri ketiga anggota LDP tersebut.*