Hidayatullah.com—Suriah menyetujui penggunaan vaksin coronavirus buatan Rusia, Sputnik V, kata Kedubes Suriah di Moskow hari Senin (22/2/2021).
Dilansir AFP, Sputnik V didaftar pada bulan Agustus sebelum uji klinik dilakukan, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar.
Namun, jurnal kedokteran terkemuka The Lancet mempublikasikan laporan penelitian yang menyatakan bahwa vaksin tersebut aman dan memiliki efikasi 91,6 persen.
“Republik Arab Suriah sudah menuntaskan semua prosedur registrasi vaksin Sputnik Buatan Rusia untuk menanggulangi infeksi coronavirus dan penggunaannya di wilayah negara itu,” lapor kantor berita Rusia TASS mengutip pernyataan Kedutaan Suriah di Moskow.
Menurut Russian Direct Investment Fund, yang mendanai pengembangan vaksin itu, lebih dari 30 negara sudah memberikan izin penggunaan Sputnik V.
Pada bulan Desember Suriah juga menandatangani inisiatif pengadaan vaksin coronavirus yang dimotori Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVAX.
Berdasarkan skema COVAX, Suriah akan mendapatkan suplai vaksin sedikitnya untuk tiga dari jumlah populasinya, yang kemudian diharapkan akan bertambah menjadi 20 persen pada akhir tahun ini.
Sejauh ini Suriah mencatat 15.179 kasus infeksi coronavirus dengan 998 kematian di wilayah yang dikuasi pemerintah.
Di wilayah yang dikuasai Kurdi di bagian utara tercatat hampir 8.600 kasus infeksi dan 311 kematian. Sedangkan di daerah yang dikuasai pasukan pemberontak di bagian timur laut ada 21.121 kasus infeksi yang dilaporkan dengan jumlah kematian mencapai 408.
Rusia merupakan pendukung rezim Syrian Presiden Bashar al-Assad selama perang saudara berkecamuk lebih dari 10 tahun di negara Arab tersebut.*